SinarPost.com, Banda Aceh – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banda Aceh memperingati Hari Santri Nasional (HSN), di Dayah Misrul Huda Malikusaleh Lamjame, Banda Aceh, Kamis (24/10/2019).
Selain memperingati Hari Santri Nasional, PCNU Banda Aceh juga melakukan konsolidasi dengan semua organiasasi Badan Otonom (Banom) seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, PMII, IPNU, IPPNU, Saburmusi NU, Pergunu, dan puluhan kader NU di Banda Aceh.
“Melalui momen hari santri juga bertujuan untuk menguatkan dan menyatukan organisasi lintas Banom menjelang konfercab PCNU Banda Aceh yang akan berlangsung pada awal Desember 2019 mendatang,” ujar Ketua PCNU Banda Aceh Teungku Rusli Daud, S.Hi., dalam siaran pers, Jumat (25/10/2019).
Waled Rusli –sapaan akrab Teungku Rusli Daud, S.Hi– menyebutkan, salah satu komunitas terbesar yang ada di Banda Aceh selain santri adalah kelompok mahasiswa. Oleh karena itu, dia berharap agar organiasasi Banom NU untuk dapat merekrut kader dari komunitas tersebut.
“Saya berharap agar para pengurus Banom NU untuk dapat berkolaborasi dengan para mahasiswa untuk mempertahankan dan mengeksiskan manhaj Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah di Banda Aceh,” katanya.
PCNU Banda Aceh, kata Waled Rusli, siap memfasilitasi dan mengisi pengajian yang dilakukan para pengurus Banom dengan kelompok mahasiswa.
“Saat ini segala macam paham dan ajaran tersebar di media sosial. Kita selaku salah satu ormas harus mampu membendung itu. Maka salah satunya adalah dengan menguatkan akidah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah,” katanya.
Selain itu, Waled Rusli juga berpesan agar para pengurus dan kader NU agar ikhlas dalam berorganiasasi. “Berorganiasasi jangan hanya berharap untuk mengejar jabatan, tapi harus ada rasa ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah, niatkan untuk ibadah,” pungkas Pimpinan Dayah Misrul Huda Malikusaleh tersebut.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Banda Aceh Tgk H Muhibban meminta agar konsolidasi dan silaturahmu untuk terus ditingkatkan. Karena menurutnya, salama ini NU secara umum sedang diserang dari segala lini.
“Ini adalah cobaan dan tantangan bagi kita. Bahkan, ada beberapa warga Nahdliyin secara latah ikut-ikutan mencela NU. Padahal seharusnya dirinya menjadi benteng pertahanan bukan malah ikut-ikutan menyerang diri sendiri,” sebut Waled Muhibban.
Oleh karena itu, Waled Muhibban meminta agar diujung kepengurusan, para pengurus PCNU Banda Aceh untuk terus meningkatkan silaturahmi dan konsolidasi demi menguatkan organisasi.
“Saat ini, kaum “sarungan” secara lahiriah sudah kuat dengan adanya orang tua kita sebagai pemimpin negeri. Maka secara organiasasi kita juga harus kuat, para pengurus dan kader harus mampu menjadi benteng pertahanan dari segala ujian dan serangan dari orang-orang yang tidak suka pada NU,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh Tgk Asnawi M Amin memberikan apresiasi kepada PCNU Banda Aceh karena selama ini telah melakukan kegiatan yang dapat menguatkan organisasi secara khusus dan manhaj Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah secara umumnya.
“Apa yang dilakukan oleh PCNU Banda Aceh, harapan kami bisa diikuti juga oleh PCNU lainnya. Selanjutnya harapan kami agar para pengurus untuk terus berkiprah dan menerbarkan kebaikan, serta malaksanakan program kerja yang dapat dirasakan manfaatnya,” ujar Tgk Asnawi M Amin.
Selain itu, PWNU juga mengingatkan agar PCNU Banda Aceh untuk tidak melupakan program internal. “Seperti melakukan konsolidasi dengan kepengurusan di tingkat kecamatan sebelum berlangsungnya konfercab. Tujuannya agar organisasi semakin kuat,” ujarnya.