SinarPost.com, Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), PCNU Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan Konsoludasi Santri dan Banom NU, Kamis (24/10/2019).
Konsolidasi santri dan banom NU ini bertujuan untuk mempererat kembali silaturahmi keorganisasian sekaligus mempertegas kembali posisi PC NU di Banda Aceh.
“Kami ingin mempertegas kembali posisi bahwa dengan bersatu kami siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun Banda Aceh yang gemilang dengan nilai-nilai kearifan lokal,” ujar Tgk Rusli Daud, S.Hi atau akrab dusapa Waled Rusli saat ditemui di Dayah Misrul Huda Malikusaleh Lamjame, Banda Aceh.
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berpegang teguh pada aqidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. “Kami akan terus berpegang pada Ikrar Santri Indonesia. Perjuangan ulama-ulama NU dalam menegakan kedaulatan NKRI sudah tidak diragukan lagi,” ungkap Waled Rusli yang juga anggota MPU Kota Banda Aceh.
Pada tanggal 21 dan 22 Oktober 1945, wakil-wakil cabang NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya dan menyatakan perjuangan kemerdekaan sebagai jihad (perang suci) terhadap penjajah. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 akhirnya dikenang sebagai Hari Santri Nasional. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkannya sebagai Hari Santri Nasional secara resmi pada tahun 2014.
Untuk serangkaian memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. PC Nahdlatul Ulama Banda Aceh mengadakan konsolidasi semua Badan Otonom (Banom), doa bersama untuk ulama-ulama NU dan ngopi bersama santri. “Kegiatan ini dilakukan sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional,” tutup Waled Rusli.