SINARPOST.COM, SINABANG – Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial (Dinsos) Aceh menyerahkan bantuan berupa Sandang dan Pangan sebanyak dua truck untuk korban kebakaran hebat yang terjadi di desa Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Drs. Alhudri, MM yang diwakili oleh Kasi PSKBA Yanyan Rahmat, AKS, M.Si di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Simeulue,
“Ini merupakan perintah langsung Plt Gubernur Aceh kepada Kadis Sosial Aceh untuk segera diantar bantuan ke Simeulue,” ujar Yanyan Rahmat dihadapan pejabat Pemkab Simeulue, Senin (14/14/2019).
Bantuan diterima langsung oleh Asisten III Setdakab Simeulue Drs.Gusni,MM mewakili Bupati Simeulue Erli Hasim. Di samping itu, turut hadir juga dalam prosesi serah terima barang bantuan yaitu, Sekretaris Dinas Sosial Simeulue Ahmadnuddin, S.Ag, Camat Simeulue Timur Ali Muhammadsyah, SH, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Dodibas serta Kabid Linjamsos, Devi Rasmal, ST.
Bupati Simeulue yang diwakili Asisten III Drs.Gusni, MM mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang sudah mengirimkan bantuan masa panik untuk warga yang mengungsi akibat kebakaran yang melanda Sabtu malam 12 Oktober 2019 kemarin.
“Kepada Dinas Sosial Aceh juga kami haturkan terimakasih yang telah memberikan kepeduliannya kepada kami,” katanya.
Sementara itu, Kadis Sosial Aceh yang diwakili Kasi PSKBA Yanyan Rahmat menitip salam Plt Gubernur Aceh kepada Seluruh masyarakat Simeulue. Kepada masyarakat yang terdampak dari musibah kebakaran, ia berharap semoga sabar dan Allah semoga menggantikan kembali rezeki yang terkena musibah ini, mengingat (kebakaran -red) merupakan ujian dari yang maha kuasa.
Yanyan juga menambahkan, selain bantuan berupa Sandang dan Pangan, Kementerian Sosial RI dibawah kendali Dinsos Aceh juga telah mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian yang juga tidak jauh dari tempat kejadian kebakaran.
“Dapur umum untuk memasak nasi bagi korban kebakaran sudah kita siapkan usai kebakaran hingga 14 hari kedepan sesuai denga masa tanggap darurat yang telah ditetapkan,” katanya.
Salah satu warga yang ditemui di lokasi pengungsian bernama Nurmawati, dengan raut wajah sedih dan berurai air mata, ia mengungkapkan saat musibah kebakaran yang menghanguskan semua harta benda tempat ia berjualan, dan tidak ada yang bisa diselamatkan.
“Suami saya baru dua bulan meninggal dunia, ditambah lagi musibah ini, saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk berjualan guna menopang ekonomi keluarga, terlebih satu anak saya masih kuliah dan membutuhkan biaya kuliah, sementara dari saya sudah tidak ada apa-apa lagi,” ujarnya sambil menangis.
Kepada Pemerintah Aceh dan pemerintah daerah, ia berharap ada bantuan yang memadai terutama untuk biaya kuliah anaknya dan modal usaha guna menghidupkan kembali usahanya yang sudah habis diamuk api.
“Saya mengucapkan terimakasih juga kepada pemerintah Aceh dan pemerintah daerah Simeulue yang sudah membantu kami yang mengungsi akibat dari musibah kebakaran ini. Sementara ini kami harus bertahan di tenda pengungsian mengingat tempat tinggal kami sudah tidak ada lagi,” ucapnya.
Dalam musibah kebakaran tersebut menghanguskan 29 unit ruko rusak berat, 2 unit ruko rusak sedang serta satu unit rusak ringan. Adapun total korban yang berdampak dari kejadian tersebut berjumlah 26 KK atau 110 jiwa.