SINARPOST.COM – Hubungan dua negara kekuatan nuklir, India dan Pakistan semakin memburuk setelah India secara sepihak menarik status otonomi khusus terhadap Kashmir, wilayah yang dipersengketakan kedua negara itu. Kini ancaman perang keduanya mulai mengarah pada perang nuklir.
Nuklir adalah senjata pemusnah massal yang sangat menakutkan. Dahsyatnya ledakan dan radiasi yang ditimbulkan dari senjata nuklir sudah dirasakan oleh Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Kedua kota tersebut lenyap dalam sekejap setelah dihantam bom nuklir Amerika Serikat (AS) pada era perang dunia kedua.
Menurut perkiraan para analis militer, kekuatan senjata nuklir yang dimiliki oleh Pakistan dan India saat ini jauh lebih kuat dari bom nuklir yang dijatuhkan AS di Jepang puluhan tahun silam. Bila Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur dalam sekejap dan menewaskan ratusan ribu jiwa, lantas bagaimana jadinya jika Pakistan dan India terlibat perang perang nukilr? Tentu jawabannya akan sangat dahsyat dan mengerikan.
Para peneliti asal Amerika Serikat (AS) memperkirakan, sebanyak 125 juta orang diprediksi akan tewas jika perang nuklir antara India dan Pakistan benar-benar terjadi. Selain itu, perang nuklir kedua negara bertetangga itu juga akan menyebabkan bencana lingkungan global.
Skenario kematian dan kehancuran ini didasarkan pada jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh India dan Pakistan, daya ledak serta pusat populasi yang berada dalam jarak tembak.
“Jika perang antara India dan Pakistan terjadi… negara-negara ini dapat menderita 50 hingga 125 juta kematian, sebuah bencana regional,” kata para peneliti dari University of Colorado Boulder dan Rutgers University, sebagaimana dilansir Sindonews.commengutip dari Bernama, Jumat (4/10/2019).
“Selain itu, (terjadi) gangguan iklim jangka pendek yang parah, dengan suhu turun ke titik yang tidak pernah terjadi di Bumi sejak pertengahan Zaman Es terakhir, dipicu oleh asap dari kota-kota yang terbakar, bencana global yang mengancam produksi pangan di seluruh dunia dan kelaparan massal, serta gangguan parah pada ekosistem alami,” kata laporan itu lagi.
India dan Pakistan saat ini masing-masing memiliki 140 hingga 150 hulu ledak dan jumlahnya dapat meningkat menjadi 200 hingga 250 di masing-masing negara pada tahun 2025.