SINARPOST.COM, BANDA ACEH – Badan Kesbangpol Aceh menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) tentang keutuhan bangsa. Acara yang mengangkat tema “Merawat Perdamaian, Menjaga Keutuhan NKRI” itu berlangsung di Aula Zakir Kupi Lamprit, Banda Aceh, Kamis (3/10/2019) sore.
FGD tersebut menghadirkan berbagai elen sipil dari perwakilan mahasiswa sejumlah kampus di Banda Aceh dan sekitarnya, perwakilan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP), perwakilan LSM, serta unsur media massa.
Diskusi tersebut membahas berbagai isu-isu daerah dan nasional yamg terjadi akhir-akhir ini, seperti aksi demonstrasi, insiden kerusuhan dan pembakaran di Papua hingga insiden kontak senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh baru-baru ini.
Acara yang dipandu oleh Munzami HS (Direktur IDeAS) tersebut menghadirkan pemateri dari unsur Pemerintah Aceh yang diwakili oleh Kabag Humas Saifullah A. Gani alias SAG.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Drs. Mahdi Efendi yang diwakili Kabid Ketahanan Ekososbud dan Ormas, Musmulyadi, S.Pd. I. MM, dalam sambutannya mengajak semua elemen di Aceh untuk senantiasa menjaga dan merawat perdamaian Aceh yang telah berhasil dirintis oleh para pendahulu dan senantiasa menjaga keutuhan NKRI.
Pada kesempatan tersebut, Musmulyadi mengatakan, Kesbangpol Aceh mengagendakan FGD dengan mengajak berbagai elemen sipil di Aceh untuk duduk bersama membahas berbagai permasalan yang terjadi di masyarakat saat ini, khususnya di Aceh.
“Dari berbagai kasus yang terjadi akhir-akhir ini di berbagai daerah di tanah air, perlu disikapi bersama agar benturan-benturan yang terjadi di masyarakat tidak semakin meluas serta dapat diatasi secara bersama oleh semua elemen bangsa demi terawatnya keutuhan NKRI,” ujarnya.
Beberapa kasus yang terjadi baru-baru ini, kata Musmulyadi, menjadi kerikil bagi keutuhan NKRI yang memiliki keanekaragaman budaya, agama, serta suku bangsa yang berbeda-beda. Khusus di Aceh, lanjutnya, muncul kelompok kriminal bersenjata yang juga menjadi noda terhadap perdamaian yang sudah berlangsung hampir 15 tahun.
“Kegiatan ini nantinya dapat melahirkan berbagai ide dan gagasan kontruktif dari berbagai elemen sipil yang berhadir serta bermanfaat bagi upaya merawat perdamaian Aceh serta menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai,” harapnya.