SINARPOST.COM, PIDIE – Sebanyak 40 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie periode 2019-2024 telah resmi diambil sumpai pada Senin (26/8/2019) dini hari tadi. Mereka dilantik dan ambil sumpah berdasarkan SK Gubernur Aceh Nomor: 17/1384/2019 tetang peresmian dan pemberhentian dan pegangkatan anggota DPRK Pidie Periode 2019-2024.
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pidie, Teuku Syahwal, M.Pd turut memberi ucapan selamat kepada seluruh Anggota DPRK Pidie periode 2019-2024 yang baru saja diambil sumpah. Syahwal berharap agar para wakil rakyat yang baru dilantik tersebut dapat benar-benar menjalankan amanah rakyat demi Kabupaten Pidie yang lebih baik.
“Legislatif adalah perpanjangan tangan rakyat. Tentunya masyarakat Pidie menaruh harapan besar pada wakil rakyat untuk memperjuangkan aspirasi-aspirasi mereka. DPD KNPI Pidie berharap agar seluruh anggota Legislatif yang baru saja dilantik, untuk dapat memiliki integritas yang tinggi. Dengan demikian, wakil rakyat nantinya mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, sehingga Legislatif menjadi garda terdepannya masyarakat,” ujar Syahwal dalam keterangan tertulis yang dikirim ke Sinarpost.com, Senin (26/8/2019).
Ia juga berharap agar anggota DPRK yang baru dapat menjalankan fungsi pokok Legislatif dengan baik, yaitu melakukan pengawasan (controling), legislasi dan penganggaran. Menurut Syahwal, peningkatan fungsi-fungsi tersebut perlu digelorakan oleh Legislatif sehingga pembangunan kebijakan Eksekutif mengarah terhadap kepentingan masyarakat.
Syahwal mengakui jika keberadaan wakil rakyat Pidie hari ini sangat berwarna, namun demikian ia berharap agar keberagaman warna tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak bekerja atas nama kepentingan masyarakat. Yang paling penting adalah tidak lagi terdengar masyarakat sebagai subjek yang bersalah, begitu juga dengan keberadaan Eksekutif yang tidak sama warna politiknya.
“Inilah bagian terbesar tugas anggota Legislatif bagaimana dapat membangun komunikasi politik yang sinergi dalam membangun Kabupaten Pidie yang lebih baik. Saling menyalahkan bukanlah solusi untuk membangun Pidie, akan tetapi yang menjadi solusi adalah bagaimana memberikan win win solution atau jawaban terhadap masalah yang terjadi di tanah ‘Pedir’ yang kita cintai ini,” pungkasnya.