SINARPOST.COM, PAKISTAN – Perang friksi antara Pakistan dan India terkait Kashmir terus berlanjut. Terbaru Islamabad memprotes keras kebijakan New Delhi yang membatasi kebebasan beragama di Kashmir, wilayah yang disengketakan oleh dua negara itu.
Departemen Luar Negeri Pakistan dalam sebuah statemennya menyatakan, pembatasan ketat yang diterapkan India di Kashmir membuat ribuan warga Muslim kawasan itu tidak dapat menunaikan shalat Idul Adha dan ritual agama di hari besar tersebut.
Menurut laporan IRNA sebagaimana dikutip Pars Today, Deplu Pakistan pada Senin (12/8/2019) menegaskan bahwa pelarangan kebebasan beragama bertentangan dengan hukum internasional dan pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM).
Deplu Pakistan meminta masyarakat internasional khususnya Komisi HAM PBB mengambil sikap terkait langkah India mencegah kebebasan beragama di Kashmir.
Setelah keputusan pemerintah India mencabut status daerah istimewa terhadap Jammu dan Kashmir, eskalasi antara New Delhi dan Islamabad di Kashmir terus meningkat. Pakistan menentang langkah India, seraya menurunkan hubungannya dengan negara tetangganya itu serendah mungkin.
Tensi diplomatik pasca penarikan Dubes India dari Pakistan menyusul eskalasi friksi antara kedua negara yang medorong Islamabad secara resmi menghentikan perdagangan dan hubungan budaya dengan New Delhi.
Seperti diketahui, sebagian wilayah Kashmir dikontrol oleh India dan sebagian yang lainnya di kontrol Pakistan, namun kedua negara mengklaim kepemilikan penuh atas Kashmir, hingga dua negara kekuatan nuklir tersebut kerap terlibat peperangan di perbatasan Kashmir.