SINARPOST.COM, IRAN – Pemerintah Israel telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam koalisi militer internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) di Teluk Persia. Negara Zionis itu akan mengirimkan tentara angkatan lautnya ke Teluk Persia untuk berpartisipasi bersama AS — yang disebut Washington — sebagai upaya mengamankan kebebasan navigasi terhadap kapal-kapal tanker minyak yang melewati jalur penting itu dari ancaman Iran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi menganggap partisipasi rezim Zionis dalam koalisi maritim di Teluk Persia sebagai ancaman nyata terhadap keamanan nasional negaranya. Ia pun menegaskan akan melawan ancaman kehadiran Zionis di Teluk persia.
“Melawan ancaman kehadiran Zionis di Teluk Persia adalah hak Iran. Tanggung jawab atas seluruh dampak dari tindakan berbahaya ini berada di pundak rezim Amerika dan Zionis,” ujar Sayid Abbas Mousavi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Pars Today, Jumat (9/8/2019).
Menurut Mousavi, pembentukan koalisi militer oleh AS di Teluk Persia akan memicu ketegangan dan sebuah tipu daya. “Iran mengumumkan penentangannya terhadap pembentukan koalisi semacam itu. Kami menganggap para penggagas dan anggota koalisi itu sebagai aktor utama dalam menciptakan ketegangan dan krisis potensial di kawasan,” tegasnya.
Iran, jelas Mousavi, adalah salah satu negara di wilayah Teluk Persia yang memiliki garis pantai sepanjang 1.500 mil, dan berdasarkan tanggung jawab historisnya, menganggap Teluk Persia sebagai kepanjangan dari wilayah teritorialnya serta berkomitmen untuk keamanannya dan menjamin keamanan pelayaran kapal-kapal di kawasan itu.
“Kehadiran pasukan trans-regional di Teluk Persia, apa pun namanya, bukan hanya tidak membantu meningkatkan keamanan di kawasan, tetapi justru memperburuk ketegangan dan krisis di wilayah Teluk Persia yang vital ini,” pungkasnya.
Perkuat Keamanan Perbatasan
Pada kesempatan terpisah, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan ancaman dan realitas di wilayah Asia Barat menuntut penguatan keamanan perbatasan Iran lebih dari sebelumnya. Menurutnya, Iran saat ini sedang menghadapi berbagai jenis ancaman dari musuhnya sehingga perlu membuat perbatasannya tidak bisa ditembus.
Dia juga menekankan kesiapan Angkatan Bersenjata Iran untuk melawan segala bentuk ancaman musuh. Brigjen Salami menyebut pengamanan perbatasan dan pengawasan terhadap pergerakan kelompok teroris sebagai sebuah prestasi besar bagi Angkatan Bersenjata negara para Mullah itu.
“Iran saat ini sedang menghadapi berbagai jenis ancaman dari musuh dan Republik Islam harus membuat perbatasannya tidak bisa ditembus. Keberhasilan ini menghadirkan kepuasan, ketenangan dan kenyamanan bagi rakyat Iran, terutama di daerah-daerah perbatasan,” demikian pungkas Brigjen Salami dalam pertemuan dengan para komandan Angkatan Darat Pasdaran di Kermanshah, seperti dilansir Pars Today mengutip kantor berita IRNA, Jumat (9/8/2019).