SINARPOST.COM, KORUT | Militer Korea Utara (Korut) mengklaim akan mengembangkan dan menguji persenjataan khusus, untuk menghancurkan jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS) yang dikirim ke Korea Selatan.
Pernyataan tersebut rilis di The Korean Central News Agency (KCNA), menurut laporan tersebut Institut Kajian Amerika Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut pemerintah Korea Selatan kurang ajar dan menyedihkan karena berbicara dengan keras tentang rekonsiliasi dan kerja sama antara Korea Utara dan Korea Utara. Namun Selatan masih membeli senjata dari AS.
“Di pihak kami, tidak punya pilihan lain selain mengembangkan dan menguji persenjataan khusus untuk menghancurkan senjata mematikan yang diperkuat di Korea Selatan,” kata pernyataan itu seperti dilansir di Sputnik, Jumat, (12/07/2019).
Pernyataan itu menambahkan, juga mencatat bahwa pembelian senjata oleh Korea Selatan adalah tindakan yang sangat berbahaya yang akan memicu reaksi dari Korea Utara.
Korea Selatan menerima dua jet tempur F-35A pertamanya dari perusahaan teknologi Amerika Lockheed Martin pada bulan Maret, dengan berharap delapan unit lebih diharapkan akan dikirimkan pada akhir tahun ini, dan total 40 pesanan. Sisa dari masing-masing pesawat senilai 85 juta dolar diperkirakan akan dikirimkan pada tahun 2021. Sebelum pengiriman, pilot Korea Selatan menghabiskan waktu berbulan-bulan pelatihan pada enam pesawat F-35A di sebuah pangkalan udara di Arizona.
“Pihak berwenang Korea Selatan lebih baik menyadarinya sebelum terlambat, menghancurkan ilusi tidak masuk akal bahwa kesempatan akan datang untuk meningkatkan hubungan antar-Korea jika mereka mengikuti jejak Amerika Serikat,” pernyataan Korea Utara melanjutkan.
Awal tahun ini, harapan untuk mencapai perdamaian di Semenanjung Korea berkurang setelah banyak pembicaraan yang diantisipasi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa kesepakatan.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Bertindak AS Patrick Shanahan menekankan bahwa AS tidak akan mengurangi tingkat latihan militernya dengan Korea Selatan, dengan catatan bahwa ia malah membangun kemampuannya. [Sindonews.com]