SINARPOST.COM, JAKARTA | Joko Widodo (Jokowi) telah resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden terpilih periode 2019-2024. Jokowi pun akan resmi dilantik sebagai Presiden RI untuk periode kedua kali pada Oktober mendatang.
Meski jadwal pelantikan masih beberapa bula lagi, namun desas-desus perihal kabinet Jokowi-Ma’ruf telah hangat diperbincangkan di kalangan elit nasional, terutama para politisi dari parpol pengusung dan pendukung.
Sejauh ini belum ada nama pasti yang akan duduk dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf kedepan, namun Jokowi mengaku sudah memiliki gambaran mengenai nama-nama dan komposisi kabinet yang akan membantunya periode mendatang.
Jokowi memastikan, kabinetnya ke depan berasal dari latar belakang partai politik (parpol) dan kalangan profesional.
“Ya kira-kira 60:40 atau 50:50, kira-kira itu,” kata Presiden menjawab wartawan usai menghadiri Pembukaan Karta Kreatif Indonesia (KKI) 2019, di Exhibition Hall A Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Jumat (12/7) pagi.
Mengenai nama-nama dan kriteria untuk kabinet mendatang, Presiden mengaku sudah ada. Demikian pula blue printnya juga sudah ada. Saat ditanya kapan akan diumumkan nama-nama tersebut, Jokowi hanya memberi isyarat akan secepatnya tanpa menyebut tanggal pasti.
Presiden Jokowi juga memastikan bahwa menteri yang sekarang menjabat ada banyak yang akan dipertahankan. Bagaimana dengan menteri yang terseret kasus hukum? Jokowi mengaku akan mempertimbangkan nantinya. “Ya nanti dilihat, semua mesti kita pertimbangkan,” tegasnya.
Menteri dari Kalangan Anak Muda
Sementara itu, mengenai menteri dari kalangan muda seperti yang disuarakannya belakangan ini, Presiden Jokowi meminta wartawan dan pihak berkompeten lainnya untuk melihatnya nanti.
Namun Jokowi meminta dari kalangan partai politik juga ada yang muda, begitu juga dari kalangan profesional. “Kalau engga ada dari partai, ya kita cari sendiri profesional,” kata Presiden seraya menambahkan, sekarang banyak banget profesional muda.
Mengenai adanya partai politik yang meminta 9-10 menteri, menurut Presiden Jokowi, tidak apa-apa. “Mau minta 10, mau minta 11, mau minta 9, kan enggak apa-apa. Wong minta saja,” pungkasnya.