SINARPOST COM, IRAN | Pemerintah Iran mengutuk perampasan kapal tanker minyaknya oleh Marinir Kerajaan Inggris di perairan Gibraltar dan menuntut pembebasannya segera. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengancam akan membalas hal serupa terhadap London jika kapal Teheran tak diserahkan.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Iran menggambarkan langkah Marinir Inggris tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Kementerian itu dalam sebuah pernyataan hari Jumat (5/7/2019) sudah menyampaikan protes keras melalui duta besar Inggris di Teheran.
“Menyerukan agar kapal tanker minyak segera dibebaskan, mengingat bahwa kapal itu telah disita atas permintaan Amerika Serikat (AS), berdasarkan informasi yang saat ini tersedia,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Al Jazeera.
Komandan senior di IRGC Iran, Mohsen Rezai, melalui Twitter membuat ancaman pembalasan terhadap Inggris. Dia mengatakan jika kapal tanker minyak Teheran tidak segera dibebaskan, itu adalah tugas untuk bertindak serupa dan merampas sebuah kapal tanker minyak Inggris.
Seperti diberitakan sebelumnya, Marinir Kerajaan Inggris, polisi dan agen bea cukai pada hari Kamis menghentikan dan menyita kapal Grace 1 karena dicurigai membawa minyak mentah Iran ke Suriah. Percobaan pengiriman minyak ke Suriah itu merupakan pelanggaran sanksi Uni Eropa (UE) yang dijatuhkan terhadap pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada hari Jumat, awak kapal tanker minyak tersebut telah diinterogasi sebagai saksi dalam upaya untuk menentukan sifat muatan dan tujuan utamanya. Hal itu disampaikan seorang juru bicara otoritas Inggris di Gibraltar.
Juru bicara itu mengatakan kapal Grace 1 membawa 28 kru. Sebagian besar dari mereka adalah warga India dan sisanya sejumlah warga Pakistan dan Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, memuji perampasan kapal tanker minyak raksasa Iran.
“Berita bagus; Inggris telah menahan kapal super Grace 1 yang sarat dengan minyak Iran untuk Suriah karena melanggar sanksi UE,” tulis Bolton di Twitter. [Sindonews.com]