SINARPOST.COM, IRAN | Republik Islam Iran mengkritik Amerika Serikat (AS) karena memiliki armada nuklir atau senjata pemusnah massal yang besar di gudang persenjataannya. Iran juga menyindir Amerika sebagai negara yang doyan menggunakan senjata kimia untuk menghancurkan suatu negara atau musuhnya yang dianggap berbahaya.
“Teheran percaya bahwa dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal hanya dapat dilakukan dengan menghancurkan gudang persenjataan AS,” demikian kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dikutip dari laman kantor berita Iran, IRNA, Jumat (28/6/2019).
Zarif menyampaikan hal tersebut di tengah tekanan dan sanksi yang terus meningkat yang dijatuhkan Amerika terhadap negaranya dengan maksud untuk menekan Iran agar menghentikan aktivitas nuklir dan rudalnya.
Saat ini kedua negara juga berada di ambang perang yang dipicu Amerika Serikat karena secara sepihak keluar dari perjanjian nuklir Iran yang dicapai tahun 2015 silam. Ketegangan semakin memuncak kala Iran menembak jatuh pesawat canggih tanpa awak Amerika di atas perairan Selat Hormuz beberapa waktu lalu.
Iran, lanjut Zarif, percaya bahwa langkah utama menuju dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal (WMD) adalah sepenuhnya menghancurkan gudang senjata kimia AS sebagai satu-satunya pemilik senjata terbesar semacam itu di dunia.
“Iran, sekali lagi, menekankan kebijakan utama kecamannya atas penggunaan senjata kimia di mana saja, kapan saja dan dalam keadaan apa pun,” tegas Zarif, merujuk pada rezim Saddam Husein yang menyerang wilayah Iran Barat dengan senjata kimia dalam perang delapan tahun (1980-1988).
Saat itu Rezim Saddam Husein disokong penuh oleh beberapa negara barat. Rezim Saddam diberi senjata-senjata kimia oleh negara-negara Barat, terutama Jerman, Prancis, Inggris, dan AS.
Mengkritik AS karena “kecanduan menggunakan alat sanksi ekonomi dan terorisme yang tidak manusiawi” terhadap Iran, Zarif mengatakan bahwa langkah itu telah membuat akses para korban serangan bahan kimia ke obat-obatan yang diperlukan jauh lebih sulit kala itu.