SINARPOST.COM, JAKARTA | Situasi politik Indonesia pasca Pilpres 17 April 2019 lalu terus memanas, dimana tudingan kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilu (KPU) untuk memenangkan capres petahana terus mencuat ke permukaan.
Bahkan para ulama yang mendukung capres lawan petahana (Prabowo – Sandi) telah melangsungkan Ijtima Ulama 3 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Ijtima Ulama 3 ini menghasilkan rekomendasi yang mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mendiskualifikasikan Jokowi – Maruf Amin dari Pilpres 2019 kendati menang.
Para ulama pendukung Prabowo-Sandi itu meminta Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendiskualifikasi Jokowi-Ma’ruf karena dituding telah melakukan kecurangan dan kejahatan yang bersifat terstruktur dan sistematis dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2019.
Namun ditengah situasi politik nasional yang memanas, kapal perang pemandu Amerika Serikat, USS Blue melakukan kunjungan ke Jakarta, Ibukota Indonesia. Kapal perang dari Armada ke-7 Angkatan Laut (AL) Amerika itu merapat di pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (1/5/2019)
Entah ada kaitan dengan situasi politik Indonesia terkini atau tidak, namun kehadiran kapal perang negara adidaya itu menimbulkan berbagai spekulasi, mengingat potensi penolakan terhadap hasil Pemilu 2019 yang dinilai curang cukup terbuka.
Bertemu TNI AL
Panglima Armada ke-7 AL Amerika, Laksaman Madya Pihilip G. Sawyer mengatakan bahwa kehadiran pihaknya ke Jakarta untuk melakukan petemuan dengan TNI AL. Menurut Pihilip, kedatangan kapal perang USS Blue Ridge adalah bagian dari peringatan 70 tahun hubungan AS dan Indonesia.
USS Blue Ridge sendiri adalah kapal pemandu semua kapal yang tergabung dalam Armanada ke-7 AL Amerika Serikat yang beroperasi di perairan Asia dengan panjangnya sekitar 200 meter.
Menurut keterangan, kapal perang Amerika dalam lawatannya ke Jakarta tersebut tidak dilengkapi dengan senjata ofensif, melainkan hanya dilengkapi dengan beberapa senjata defensif.