SINARPOST.COM, BANDA ACEH | Dalam rangka menyambut pesta demokrasi pemilu serentak yang tinggal menghitung hari, Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Aceh mengadakan kegiatan “Dialog Pemilu Damai” di Sekretariat DPD KNPI Aceh, Banda Aceh, Kamis (11/04/2019).
Kegiatan tersebut berlangsung khidmad, dan diikuti oleh berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) yang ada di Banda Aceh.
Seperti diketahui, generasi muda atau lebih populer sekarang dengan kaum millineal menjadi penyumbang suara terbanyak dari seluruh segmen pemilih Indonesia.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pemateri yaitu Drs. Arsyi (Kabid Poldagri Badan Kesbangpol Aceh), Tgk Akmal Abzal, S.Hi (Komisioner KIP Aceh), Wahyu Saputra, SH (Ketua KNPI Aceh).
Kabid Poldagri Badan Kesbangpol Aceh, Arsyi menerangkan bahwa pada pesta demokrasi 17 April mendatang, ada 3,5 Juta rakyat Aceh akan memeriahkan pesta demokrasi mulai dari Pemilihan Presiden, DPD, DPR RI, DPRA, hingga DPRK. Dari 3,5 juta tersebut terdapat 1.600 penyandang distabilitas Aceh yang yang turut mencoblos calon legeslatif dan calon presiden.
“Adapun tujuan dari pesta demokrasi itu sendiri adalah pergantian kekuasaan, pendidikan politik, serta menciptakan budaya santun dan mertabat,” sebut Arsyi.
Arsyi mengingatkan, jelang Pemilu 17 April, masyarakat harus pandai dalam menyaring informasi karena hoax beberapa bulan ini teralu massif disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Pemateri lainnya dari Komisinoner KIP Aceh, Akmal Abzal menambahkan pesta demokrasi adalah bentuk penyatuan masyarakat dalam memilih pemimpin terbaik bagi bangsa lima tahun kedepan. Karenanya, ia mengingatkan agar masyarakat tidak larut dalam perpecahan hanya gara-gara beda pilihan.
“Seharusnya pemilu itu menyatukan rakyat bukan malah memecah belah persatuan gara-gara beda pilihan,” tuturnya.
Sementara Ketua KNPI Aceh, Wahyu Syahputra lebih menekankan generasi millenial agar tidak golput pada Pemilu 17 April mendatang. “Anak muda adalah penerus bangsa ke depan, satu hak pilih anda menentukan 5 tahun arah bangsa ke depan,” sebutnya.
Wahyu juga menyinggung generasi muda untuk tidak mudah terprovokasi dengan Money Politic (politik uang). “Pilihlah Calon Presiden dan Calon Legeslatif sesuai dengan hati nurani, lihatlah visi misinya untuk Indonesia 5 tahun ke depan,” tutupnya.