SINARPOST.COM, BALI | Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk menyambut baik Pemilu 2019 yang hanya tinggal menunggu hari. Menurutnya, Pemilu bukanlah sebuah perang melainkan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik sehingga perlu disambut dengan gembira.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Tatap Muka dan Ramah Tamah dengan Tokoh dan Masyarakat se Bali, di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Kota Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019) malam.
Pria bernama lengkap Joko Widodo itu mengingatkan untuk tidak ada pihak yang menakut-nakuti, apalagi menebar ancaman-ancaman.
“Namanya saja pesta demokrasi, kita harus menyambut pesta demokrasi ini dengan riang gembira, dengan cara-cara beradab. Cara-cara yang beretika, cara-cara yang bertata krama, cara-cara yang berbudaya,” ucap Jokowi.
Sebagai bangsa besar, lanjut Kepala Negara, kita harus menatap ke depan dengan penuh optimis. Kalau ada persoalan besar itu sebuah tantangan menuju ke sebuah negara yang kuat.
Diperkirakan, lanjut Jokowi, tahun 2045 Indonesia akan menjadi empat besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Tapi, lanjut Kepala Negara, jangan dipikir mulus, pasti ada tantangannya, pasti ada rintangannya.
“Itulah kenapa kita harus bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Jangan di antara kita dilihat dari luar kita ini rukun-rukun, di dalam malah kelihatan tidak rukun. Sedih saya kalau melihat seperti itu, sedih,” ujar Jokowi.
“Jangan sampai karena perbedaan pilihan, kita menjadi saling bermusuhan, menjadi tidak rukun, menjadi tidak bersatu. Yang namanya pilpres, yang namanya pilihan gubernur, yang namanya pilihan bupati, yang namanya pilihan wali kota, pasti akan ada setiap lima tahun itu akan ada. Masa kita akan terus membangun permusuhan karena perbedaan pilihan? Ya jangan, jangan,” pungkas Jokowi.