SINARPOST.COM, RUSIA | Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Amerika Serikat (AS) terus mencari alasan untuk berperang dengan Iran. Zakharova mengatakan, salah satu caranya adalah dengan provokasi tanpa henti, dengan harapan Teheran akan merespon provokasi tersebut.
“AS meningkatkan situasi dengan mengirimkan kapal induk dan pembom ke wilayah Teluk Persia. Tindakan ini disertai dengan pernyataan perang dan tuduhan tidak beralasan dan tidak terbukti yang ditujukan kepada Iran dengan mengatakan bahwa negara tersebut terlibat dalam beberapa operasi sabotase di wilayah yang berdekatan. Teritori dan ancaman bagi diplomat AS di Irak,” kata Zakharova.
“Tampaknya dengan mengadopsi sanksi, menerapkan tekanan militer dan menggunakan retorika yang tajam dan agresif, Washington dengan sengaja memprovokasi Iran ke dalam tindakan pembalasan yang lebih keras dan mencari alasan untuk terlibat dalam konfrontasi langsung. Ini adalah kebijakan yang sangat berbahaya,” sambungnya, seperti dilansir Tass pada Jumat (24/5/2019).
Dia menuturkan, tindakan AS itu tidak hanya menghancurkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) mengenai program nuklir Iran, tetapi juga dapat mengakibatkan destabilisasi yang lebih luas di seluruh Wilayah Timur Tengah.
Sementara itu, sebelumnya Iran tidak akan menyerahkan kemerdekaan dan martabatnya dalam menghadapi tekanan AS, bahkan jika negara itu dibom sekalipun. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani, di tengah-tengah kebuntuan Teheran dengan Washington.
Rouhani mengatakan, Iran sekarang menghadapi serangan yang lebih kompleks daripada yang pernah dihadapi sebelumnya. “Kampanye tekanan AS terhadap Teheran melibatkan serangan terhadap kesejahteraan dan kondisi kehidupan rakyat kita,” katanya.
“Kami membutuhkan perlawanan, sehingga musuh kami tahu jika mereka membom tanah kami, dan jika anak-anak kami mati syahid, terluka atau ditangkap, kami tidak akan menyerah pada tujuan kami untuk kemerdekaan negara kami dan kebanggaan kami,” imbuhnya.
Rouhani mengatakan, budaya pengorbanan diri harus menentukan jalan Iran ke depan, saat ia memuji rakyat Iran atas ketahanan mereka dalam menghadapi sanksi berat yang dijatuhkan oleh Washington. Ia juga mengatakan bahwa Teheran masih bisa mengalahkan AS serta sekutu mereka di Timur Tengah, termasuk Israel. [Sindonews.com]