Wagub dan Sekda Aceh Saksikan Penganugerahan Gelar Adat untuk Mendagri Tito Karnavian dari Wali Nanggroe

Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, bersama Forkopimda Aceh, saat menghadiri Penganugerahan Gelar Kehormatan Wali Nanggroe Aceh Tahun 2025, yang diserahkan langsung Oleh Wali Nanggroe Aceh (PYM) Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar kepada Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA, Ph.D, di Pendopo Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025).

SinarPost.com, Aceh Besar  – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, bersama Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, menghadiri prosesi penganugerahan gelar adat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Pendopo Wali Nanggroe, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu, 12 November 2025.

‎Tito Karnavian dianugerahi gelar adat “Petua Panglima Hukom Nanggroe” dari Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar.
Prosesi penyematan gelar dipimpin langsung oleh Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud, dan disaksikan oleh Wakil Gubernur, Sekda, unsur Forkopimda Aceh, serta sejumlah pejabat lainnya.

Read More

Acara tersebut ditandai dengan penyematan medali dan pemasangan selempang oleh Malik Mahmud kepada Tito Karnavian, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi peusijuek (tepung tawari).

Dalam perayaannya, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa momen tersebut sangat bermakna dan bersejarah. Tanda kehormatan tertinggi dari lembaga tersebut diberikan berupa medali kehormatan serta gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe.

Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasinya dalam menjaga keamanan, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” kata Malik Mahmud.

Ia menambahkan, selama menjabat sebagai Kapolri, Tito telah menunjukkan dedikasi luar biasa dan memberikan kontribusi besar dalam menjaga perdamaian Aceh. Hal yang sama juga terus berlanjut saat Tito mengemban tugas sebagai Mendagri.

Dengan penganugerahan ini, rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam. Semoga menjadi lambang persaudaraan yang terus terjaga,” ujar Malik Mahmud.

Sementara itu, Tito Karnavian dalam Perayaannya mengatakan bahwa pemberian gelar adat sebagai Petua Panglima Hukom Nanggroe Aceh merupakan sebuah penghargaan yang sangat bermakna bagi dirinya secara pribadi.

Ini akan menjadi kenangan seumur hidup saya karena telah diberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe, yang diserahkan langsung, tanpa diwakili, oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud,” kata Tito.

Saya bangga menerima ini dari sebuah lembaga adat yang sangat kredibel di Aceh,” sambungnya.

Tito kemudian mengenang momen ketika Malik Mahmud dan rombongan mengunjungi dirinya di Jakarta untuk menyampaikan bahwa Wali Nanggroe Aceh akan menganugerahkan gelar kehormatan atas dedikasinya selama menjabat sebagai Kapolri dan Mendagri.

Ia juga menjelaskan kerja keras yang dilakukan dalam menjaga stabilitas politik di Aceh selama masa jabatannya, termasuk pada masa Pilkada, ketika suhu politik meningkat.

Selain itu, Tito dalam berbagai hal juga mempengaruhi perkembangan adat dan budaya di dunia, serta kaitannya dengan kondisi kekinian di Indonesia dan Aceh. Ia mengulas sejumlah skenario yang mungkin terjadi dalam perkembangan adat dan budaya Aceh di tengah era digital.

Di akhir Segalanya, Tito menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memperkuat lembaga Wali Nanggroe sebagai benteng pertahanan adat dan budaya Aceh. Ia juga mengimbau semua pihak untuk memanfaatkan keberadaan lembaga tersebut guna mencapai tujuan pembangunan bagi Aceh. (Adv)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *