Dunia  

Ternyata ‘Kubah Besi’ Jadi Pelindung Israel dari Serangan Ratusan Roket Palestina

Militan Gaza menembakkan ratusan roket ke wilayah Israel. | Foto: Ilustrasi

SINARPOST.COM, ISRAEL | Konflik antara pasukan Israel dan militan Palestina yang mendiami Jalur Gaza kembali pecah. Militan Gaza yang terdiri dari Hamas dan Jihad Islam setidaknya menghujani wilayah Israel dengan 700 roket, sementara Israel menggempur Jalur Gaza lewat serangan udara secara membabi buta.

Pecahnya perang terbaru antara pasukan Israel dan Militan Gaza tersebut sejatinya  dimulai pada Jumat lalu, ketika seorang sniper Gaza menembak dua tentara Israel. Kemudia pasukan Israel membalas dengan membunuh tiga warga Gaza, satu ditembak mati tentara dan dua lainnya tewas oleh serangan udara.

Militer Israel semakin menggila membombardir Jalur Gaza dengan pesawat tempur dan kapal perang pada Minggu kemarin, usai mendapat perlawanan dari miltan Gaza dengan ratusan roket. Berdasarkan data pada Senin (6/5/2019), setidak 24 warga Israel telah terbunuh oleh gempuran militer Zionis itu. Sementara di pihak Israel, empat orang tewas setelah sekitar 700 roket ditembakkan kelompok militan Gaza sejak Sabtu pekan lalu.

Mungkin masyarakat yang tidak terlalu mengenal kekuatan militer Israel tidak akan percaya bahwa diserang 700 roket, namun hanya menewaskan empat orang di pihak Israel. Perlu dicatat, kekuatan militers Israel merupakan salah satu yang terkuat dan paling modern di dunia. Disamping dikembang sendiri, Amerika Serikat yang menjadi pelindung Israel terus memasok peralatan militer paling mutakhir ke Israel. Tentu Hamas dan miltan Palestina lainnya bukanlah tandingan yang sebanding dengan Israel, ibarat semut dan gajah. Mungkin salah satu kekuatan negara Islam yang hanya bisa menandingi Israel saat ini adalah Republik Islam Iran.

Dalam perang terbaru dengan militan Gaza, sistem pertahanan rudal Iron Dome (Kubah Besi) menjadi tameng andalan Israel dalam membendung serangan sekitar 700 roket militan Jalur Gaza. Iron Dome adalah salah satu sistem pertahanan udara mobile paling canggih saat ini dan dapat ditembakkan dalam segala cuaca. Iron Dome dikembangkan Israel dengan dukungan Amerika Serikat untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak pendek.

Sistem anti-rudal itu memiliki kemampuan untuk mendeteksi roket musuh sejauh 4 hingga 70 km dan melakukan intersepsi untuk menghancurkan roket tersebut di udara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum merinci berapa dari 700 roket militan Gaza yang berhasil dicegat dan berapa yang menghantam daratan Israel. Namun pejabat Israel mengklaim bahwa sistem Iron Dome menghacurkan hampir 70 persen dari total roket yang ditembakkan militan Gaza.

Iron Dome menyelesaikan serangkaian pengujian terakhir pada Juli 2010 dan diluncurkan serta dinyatakan beroperasi pada 2011. Menurut situs web Missile Threat—produk dari Missile Defense Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS)—biaya lengkap sistem anti-rudal itu mencapai sekitar USD100 juta per baterai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *