SinarPost.com, Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) akan menggelar peringatan Hari Damai Aceh Ke-16 yang jatuh pada hari Minggu (15/8/2021) di Gedung Serba Guna Stadion Lhong Raya, Banda Aceh.
Ketua BRA, Fakhrurrazi Yusuf mengatakan peringatan Hari Damai Aceh Ke-16 yang mengangkat tema “Menjadi Bingkai Perdamaian Dunia” digelar secara sederhana dengan tamu yang diundang dibatasi 200 orang. Pembatasan tamu undangan ini dilakukan karena situasi masih pandemi Covid-19, apalagi Kota Banda Aceh masuk wilayah PPKM Level 4.
“Pelaksanaan Hari Damai Aceh tahun ini kita pusatkan di Gedung Serba Guna Stadion Lhong Raya Banda Aceh. Meski situasi masih pandemi Covid-19 namun setelah kita berkoordinasi dengan berbagai pihak peringatan Hari Damai Aceh tetap dilaksanakan karena momen tersebut sangat penting sebagai pengingat serta upaya bersama merawat perdamaian Aceh. Hanya saja tamu undangan kita batasi 200 orang dan kegiatannya kita laksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Fakhrurrazi dalam konferensi pers dengan awak media di Kantor BRA, kawasan Setui, Banda Aceh, Sabtu (14/8) sore.
Ketua BRA menyebut, pihak BRA selaku pelaksana telah mengundang 200 orang dari berbagai unsur baik Tokoh Perdamaian, Unsur Pemerintah, TNI, POLRI, KPA, Ulama, Akademisi, Tokoh Pemuda, hingga OKP dan Ormas.
“Turut kita undang tokoh perdamaian dari pusat seperti mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wapres Jusuf Kalla, hingga Hamid Awaluddin. Namun karena keadaan Covid-19 mereka menyampaikan permintaan maaf tidak bisa hadir ke Aceh, namun para tokoh perdamaian dari pusat akan mengikuti kegiatan secara virtual,” ungkap Fakhrurrazi.
Bukan hanya tokoh damai dari pusat yang tak bisa hadir, ternyata sejumlah tokoh utama perdamaian Aceh dari kalangan eks GAM juga tak bisa hadir langsung ke lokasi acara peringatan Hari Damai Aceh Ke-16. Tokoh utama eks GAM seperti mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud tak bisa hadir karena kondisi sedang kurang sehat.
“Wali Nanggroe akan mengikuti acara peringatan Hari Damai Aceh melalui virtual. Tokoh GAM Zakaria Saman juga tak bisa hadir karena kondisi lagi kurang sehat, Hasbi Abdullah (mantan Ketua DPR Aceh pentolan GAM) juga tidak bisa hadir karena lagi kurang sehat,” sebut Fakhrurrazi.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BRA menjelaskan Peringatan Hari Damai Aceh Ke-16 juga akan di isi dengan santunan anak yatim, hingga penyerahan sertifikat tanah untuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka.
Seperti diketahui, penandatanganan perjanjian damai (MoU) antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia dilakukan di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Sebagai modalitas dalam menata Aceh pasca konflik, Pemerintah Aceh telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2014, yang salahnya menetapkan tanggal 15 Agustus sebagai Hari Perdamaian Aceh.