SINARPOST.COM, ACEH BESAR – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW PA) Kabupaten Aceh Besar telah menunjukkan Bakhtiar ST sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, dan Juanda Djamal sebagai Ketua Fraksi PA masa jabatan 2019-2024.
Pada periode ini, PA Aceh Besar mengirimkan lima wakilnya ke Parlemen setempat, dimana Dapil 1 diwakili oleh Zulfikri, Dapil 2 oleh Gunawan SE, Dapil 3 oleh Saifuddin, Dapil 4 oleh Juanda Djamal ST dan Dapil 5 atas nama Bahtiar ST.
Ketua DPW PA Aceh Besar, Saifuddin Yahya SE atau akrab disapa Pak Cek mengatakan, meski jumlah peroleh kursi DPRK kali ini menurun, namun ia menegaskan bahwa kader PA harus tetap fokus bekerja untuk kemajuan Aceh Besar. Dalam hal ini Pak Cek menekankan fokus kadernya terhadap pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang telah menjadi isu klasik, dari tahun ke tahun.
“Perlu kami sampaikan bahwa kursi PA turun menjadi lima kursi dari sembilan kursi pada periode sebelumnya. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi kami, kita evaluasi dan segera kita perbaiki dalam lima tahun ini. Meski jumlah perolehan kursi menurun, namun PA tetap akan bekerja semaksimal mungkin untuk Aceh Besar yang lebih baik, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Seperti kita ketahui bersama bahwa kemiskinan telah menjadi isu klasik dan seperti tidak pernah tuntas, bukan hanya di Aceh Besar tapi juga di seluruh Aceh,” ujar Pak Cek dalam keterangan tertulis sebagaimana yang dikirim ke redaksi Sinarpost.com, Rabu (28/8/2019).
Pak Cek menambahkan, pihaknya memberikan agenda politik yang mendasar bagi lima kader PA di Legislatif, dimana mereka diarahkan untuk memperjuangkan kebijakan dan program-program yang berhubungan dengan permasalahan dan kepentingan masyarakat Aceh Besar seperti pengentasan kemiskinan, lapangan kerja dan lainnya.
Pak Cek yang juga Anggota DPR Aceh terpilih periode 2019-2024 menaruh perhatian dan harapan besar kepada kadernya di Parlemen Kabupaten agar dapat bekerja secara serius untuk menemukan langkah yang lebih tepat dalam mengentaskan kemiskinan di Aceh Besar.
“Kita sudah minta Fraksi PA untuk menumbuhkan gagasan dan langkah konkrit dengan mengajak ulama dan akademisi, mengkritisi langkah pengentasan kemiskinan dengan mengedepankan “local wisdom” yang dimiliki,” pungkasnya.