SinarPost.com, Jakarta – Tiga prajurit TNI Korps Marinir yang mengalami cacat tempur saat memerangi Anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dihadirkan dalam acara puncak HUT ke-17 Pasmar 1 yang digelar di Gedung Keris Mako Pasmar 1 Kesatrian Marinir Baroto Sardadi Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/2/2021).
Ketiga prajurit Marinir itu diundang untuk mengisahkan pengalaman penting yang dapat dijadikan motivasi kepada seluruh prajurit Pasukan Marinir dari Pasmar 1.
Mengutip dari laman TNI yang dilansir Jumat (19/2/2021), ketiga prajurit tersebut adalah Serka Mar M. Hidayat (dulu berdinas di Yonif 6 Mar), Kopka Marinir Heri Kristanto (dulu berdinas di Yonif 4 Mar) dan Praka Mar Agus Santosa (dulu berdinas di Yonif 4 Mar). Mereka merupakan prajurit Korps Marinir yang pernah berdinas di Pasmar 1 dan mengalami cacat tempur pada saat melaksanakan Operasi Satgas Rencong Sakti XXX tahun 2001 di Nanggroe Aceh Darussalam.
“Rentetan peristiwa ini diawali dengan percaya diri yang diraih prajurit petarung Korps Marinir walaupun baru beberapa waktu disana, pada saat itu kami diserang oleh lebih dari 300 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan berbagai macam senjata, namun kami yang saat itu berkekuatan 2 Peleton (60 personel) tidak pernah mundur, tidak terbesit pikiran untuk lari, kami tetap bertahan dan melaksanakan pertempuran jarak dekat yang hanya berjarak tidak lebih dari 10 meter,” ungkap Serka Mar M. Hidayat menceritakan awal kronologis kejadiannya.
“Walaupun kami sudah dikepung dari segala penjuru, keberanian kami sebagai prajurit petarung, mereka yang di atas kertas itu berhasil kita pukul mundur. Dari pertempuran sengit itu saya terkena ledakan GLM (Granat) milik GAM,” imbuh Serka Mar M. Hidayat dengan mata berkaca-kaca.
“Saat ini, walaupun kondisi saya sekarang seperti ini, saya bangga berjuang dan bertempur bersama-sama untuk memberantas kolompok-kelompok yang merongrong tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkas mantan prajurit “Nanggala” Yonif 6 Marinir tersebut, menceritakan pengalaman tempurnya.
Ketiga prajurit Korps Marinir tersebut menderita cacat tempur, Serka Mar M. Hidayat mengalami dislokasi hipkanan, Union Fraktur Tibia kanan, bedah panjang tungkai (LLD) 5,5 Cm akibat ledakan GLM (Granat) GAM. Kemudian Kopka Mar Heri Kristanto mengalami Fraktur1 / 3 proksimal femur sinistra (luka tembak di paha kiri) akibat kontak tembak dengan GAM. Sedangkan Praka Mar Agus Santosa mengalami buta kedua mata akibat terkena pecahan ranjau yang dipasang GAM.
Usai mendengar pengalaman tempur ketiga prajurit tersebut, Danpasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Hermanto, SE, MM, sangat respek dan mengapresiasi perjuangan mereka karena berani berjuang melawan rasa takut dan berperang untuk melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebuah pengorbanan yang tidak bisa membayangkan, saya sangat respek dan salut terhadap perjuangan tiga prajurit pemberani ini, semoga apa yang mereka lakukan bisa menjadi sumber motivasi untuk seluruh prajurit muda agar tetap semangat menjalani segala macam penugasan yang diberikan oleh Negara,” ucap Brigjen TNI (Mar) Hermanto, sebagimana dikutip SinarPost.com dari laman TNI.