SinarPost.com – Israel kembali menggempur wilayah Suriah dengan menargetkan depot senjata dan posisi militer di Suriah timur. Serangan kali ini dilaporkan membunuh tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu, demikian kata pengawas perang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut, angkatan udara Israel melakukan lebih dari 18 serangan terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Az Zor hingga gurun al-Bukamal di perbatasan Suriah-Irak, kata
“Serangan itu menewaskan tujuh tentara Suriah dan 16 milisi non-Suriah yang kewarganegaraannya belum diketahui,” ujar kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (13/1/2021).
“Paramiliter yang tergabung dalam gerakan Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri dari pejuang Afghanistan pro-Iran, beroperasi di wilayah tersebut,” kata kelompok pemantau itu.
Selain menewaskan tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu, serangan Israel tersebut juga melukai 28 tentara dan anggota milisi, dengan beberapa di antaranya kritis.
Seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui serangan itu mengatakan kepada The Associated Press bahwa serangan itu dilakukan dengan intelijen yang disediakan oleh Amerika Serikat dan menargetkan serangkaian gudang di Suriah yang digunakan sebagai bagian dari pipa untuk menyimpan senjata Iran.
Pejabat AS mengatakan gudang itu juga berfungsi sebagai saluran pipa untuk komponen yang mendukung program nuklir Iran.Namun militer Israel tidak segera berkomentar terkait serangan tersebut.
Kantor berita negara Suriah, SANA juga melaporkan serangan itu tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Pada pukul 1:10 pagi [23:10 GMT], musuh Israel melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Al Bukamal,” kata SANA, yang mengutip sumber militer. “Hasil agresi saat ini sedang diverifikasi,” tambahnya.