Elektabilitas Hanya Beda Tipis, Prabowo-Sandi Berpotensi Mengalahkan Jokowi-Ma’ruf

SINARPOST.COM, JAKARTA | Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 tinggal menunggu hari. Kandidat capres-cawapres, baik Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi terus melakukan kampanye ke berbagai pelosok negeri untuk mendulang suara sebanyak mungkin.

Prabowo-Sandi yang merupakan penantang tunggal kandidat capres petahana Jokowi-Ma’ruf sangat berpotensi memenangi Pilpres 17 April mendatang.

Saat ini elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi terus meningkat. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dipublis baru-baru ini menunjukkan selisih elektabilitas Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi hanya berbeda tipis, yakni 11,8 persen.

Survei yang digelar Litbang Kompas pada 22 Februari – 5 Maret 2019 ini menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Posisi Jokowi-Ma’ruf tersebut tentu belum aman karena masih dibawah 50 persen. Elektabilitas 49,2 persen yang dipegang Jokowi-Ma’ruf pastinya masih dalam kategori rawan dan sangat memungkinkan dilangkahi Prabowo-Sandi. Artinya, Prabowo-Sandi memiliki potensi besar untuk mengalahkan capres petahana yang diusung oleh mayoritas partai peserta Pemilu 2019.

Kubu Prabowo Optimis Menang

Menanggapi hasil survei yang dirilis Litbang Kompas, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyebut Jokowi sangat mungkin dikalahkan. Dengan kata lain, BPN optimis Prabowo-Sandi akan memenangi Pilpres 17 April 2019 mendatang.

Juru debat BPN Prabowo-Sabdi, Saleh Daulay mengutarakan bahwa hasil survei Kompas tersebut menjadi bukti bahwa pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf belum aman dan berpotensi dikalahkan. Bahkan Daulay ikut menyindir halus bahwa Jokowi-Ma’ruf turut merasakan aroma kekalahan.

“Survei Kompas menjadi bukti bahwa Jokowi-Ma’ruf masih belum aman dan potensial untuk dikalahkan. Hal ini kelihatannya juga dirasakan dan diketahui oleh Jokowi,” ucap Saleh Daulay kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Juru debat BPN tersebut turut membandingkan survei Litbang Kompas periode Februari-Maret 2019 dengan hasil survei Kompas Oktober 2018, dimana kurun waktu tersebut elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mengalami penurunan. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi justru mengalami kenaikan.

“Kalau dibuat perbandingan dengan survei kompas di bulan Oktober, kelihatan bahwa Jokowi-Ma’ruf turun dan Prabowo-Sandi hasilnya naik. Sementara yang merahasiakan pilihannya makin sedikit. Itu artinya, mereka yang merahasiakan pilihan cenderung akan menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Sandi,” ujar Saleh.

“Kalau itu yang terjadi, tentu petahana sangat tidak aman. Sebab, incumbent bila mau aman, minimal harus di atas 60 persen. Faktanya sekarang sudah di bawah 50 persen,” demikian ungkap Saleh Daulay, meyakini bahwa Prabowo-Sandi akan memenangi Pilpres 2019.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *