SinarPost.com, Jakarta – Pemerintah Pusat kini menjadikan Aceh sebagai barometer dalam mengendalikan penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Pasalnya provinsi yang menerapkan syariat Islam ini memiliki jumlah kasus Covid-19 terendah di Indonesia dengan tingkat penyebarannya yang tergolong stagnan.
Aceh saat ini baru mencatatkan 20 kasus positif corona. Apa yang membuat Aceh berhasil mengikis tingkat penularan Covid-19 padahal provinsi tetangganya Sumatera Utara telah mencatatkan 400 kasus?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengatakan, keberhasilan Aceh melandaikan kurva kasus positif Covid-19 adalah karena peran serta masyarakat yang menjadi kunci dalam pengendalian Covid-19
“Sudah bisa menyaksikan bersama bagaimana upaya yang dilakukan secara bersama-sama secara terkoordinasi secara terkendali dengan baik dan bersifat antisipatif yang dilaksanakan oleh pemerintah Aceh,” katanya di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Penanganan Covid-19 di Aceh, kata Yuri bisa dijadikan pembelajaran untuk daerah lain dalam melandaikan kurva Covid-19.
“Ini adalah bentuk-bentuk yang bisa kita tiru ini pembelajaran baik yang bisa kita ikuti dan kita melihat contoh. Peran serta masyarakat menjadi kunci di dalam kaitan dengan pengendalian Covid-19 ini,” ungkapnya.
Yuri mengatakan, dalam penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan jika masih ada ego sektoral. “Sudah tentu, sekali lagi bahwa di dalam situasi pandemi yang terjadi saat ini, kita tidak bisa lagi berpikir secara sektoral.” katanya.
“Kita juga tidak bisa bertindak secara sendiri-sendiri dan kita juga tidak bisa hanya berpikir untuk kepentingan sendiri. Kepentingan bersama, dikerjakan secara serempak terus-menerus adalah sesuatu yang penting untuk kita laksanakan,” tambah nya.
Apalagi, kata Yuri saat ini masih menunggu bagaimana perkembangan pembuatan vaksin yang dilaksanakan oleh para ahli di seluruh dunia agar bisa memberikan kekebalan buatan untuk melawan Covid-19.
Sampai saat ini, katanya, belum diketahui secara pasti kapan vaksin ini akan bisa dibuat. Karena itu, Yuri meminta masyarakat untuk tetap produktif namun harus aman dari Covid-19.
“Kita dan seluruh bangsa di dunia juga menginginkan tidak menyerah melawan Covid itu. Produktivitas kita harus tetap kita laksanakan, tentunya dengan pengaturan-pengaturan tentunya dengan skala prioritas,” kata Yuri.
Sehingga, jelas Yuri, pemerintah saat ini sedang merumuskan protokol untuk menjalankan new normal dengan tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19. “Dengan norma-norma yang baru inilah yang kemudian sekarang ini kita rumuskan bersama tentang bagaimana normal yang baru tentang bagaimana kenormalan yang baru atau sering kita sebut sebagai new normal.”
“Artinya kita harus hidup normal, normal yang produktif tentunya yang sekolah tetap bisa sekolah. Kemudian yang bekerja tetap bisa bekerja. Namun mempersyaratkan sesuatu yang mutlak bahwa kita aman dari Covid-19,” tambah Yuri.