Workshop Digital Kreatif Dispora Aceh dan Gekrafs Sukses Tuai Hasil Positif

SinarPost.com, Aceh Besar – Kegiatan Workshop Digital Kreatif yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh bersama Gekrafs Aceh berjalan dengan lancar. Workshop yang bertajuk “Membangun Ekosistem Kreatif Aceh di Era Digital” tersebut berlangsung pada 11-12 November di Hotel Hijrah Lambaro.

Proses kegiatan berjalan dengan lancar dan diikuti secara antusias oleh 60 orang peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan komunitas dari unsur pemuda di Aceh. Dengan menghadirkan pemateri yang profesional, menambah kualitas kegiatan tersebut.

Read More

Pemateri yang dihadirkan diantaranya Jurnalis J Hius yang merupakan Manager Indigo Space Aceh. Jurnalis membawakan materi mengenai peningkatan kemampuan berkreasi di era digital menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Selain itu hadir pula Suhil Alfata, Founder Lunar Studio yang mengupas tuntas mengenai trik membangun dan mengembangkan komunitas di era digital untuk membangun jejaring atau ekosistem ekonomi.

Pola marketing menggunakan kecerdasan buatan juga dibahas secara mendalam oleh M. Rizki Riswandi yang menggeluti bidang tersebut melalui posisinya sebagai CMO di Suratplus Aceh. Ia memaparkan bagaimana cara cerdas berbisnis di era digital menggunakan kecerdasan buatan.

T. Aufaq Rizki Hidayatullah, seorang konten creator Aceh yang telah me-nasional juga turut memberikan pemaparan terkait pembuatan konten yang mudah dan menarik dimulai dari nol hingga sukses. Pembahasan yang ringan ditangkap dengan antusias oleh para peserta.

Esoknya, peserta kembali mendapat ilmu mengenai pengenalan jati diri sebagai konten creator. Materi tersebut dikupas secara mendalam oleh Putri Trisna Dewi, salah satu konten creator Aceh yang telah sukses menggeluti dunia tersebut.

Materi terakhir yang tak kalah penting dikemas dengan menarik oleh Valdian Saputra, seorang konten creator yang memfokuskan diri di TikTok Affiliate. Pembahasannya menjadi berisi karena membahas strategi mendapatkan keuntungan melalui afiliasi TikTok tanpa modal yang besar.

Akhirnya kegiatan tersebut ditutup dengan lancar. Suksesnya kegiatan ini memunculkan harapan agar dapat terlaksana kegiatan serupa yang menjangkau pemuda di seluruh kabupaten/kota di Aceh sebagaimana disampaikan oleh koordinator kegiatan, Edo Mustafa dalam laporannya.

“Kegiatan ini semoga benar benar menjadi ilmu dan pengetahuan bagi para peserta. Harapannya apa yang disampaikan oleh keenam narasumber benar benar menjadi sesuatu sangat berharga. Kedepan kita akan berusaha menjangkau pemuda diseluruh Aceh,” ujar Edo.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada panitia baik dari Dispora Aceh maupun Gekrafs Aceh. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada para peserta yang telah berhadir.

“Minat pemuda Aceh sangat besar untuk mengikuti kegiatan ini. Memang ada beberapa masyarakat yg berminat tapi tidak bisa diloloskan karena keterbatasan usia maksimal sesuai dengan ranah Dispora yaitu pemuda berusia maksimal 30 tahun,” sebutnya

Edo menambahkan, kedepan akan mencoba membagi 4-5 wilayah untuk menjangkau kabupaten/kota lain untuk pelaksanaan kegiatan ini. Ia juga menyebut, digital kreatif ini sangat penting untuk mengurangi angka kemiskinan dan ekonomi menjadi lebih baik.

Selain itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Syarifah Irma Henni, SE., MM menyampaikan bahwa pemerintah siap mendukung berbagai kegiatan positif terutama yang berasal dari sektor ekonomi kreatif.

“Kita (pemerintah Aceh) selalu mendukung usaha ekonomi kreatif dalam bentuk mitra dan sebagainya. Harapan kami, semoga kegiatan ini bisa menjadi ilmu dan meningkatkan kapasitas dalam dunia digital sehingga meningkat juga ekonominya,” harap Syarifah.

Ia menekankan, membangun ekosistem sangat penting, hal ini menjadi wadah untuk mendapat relasi terutama dibidang ekonomi. Karena sekarang sudah sampai di fase bagaimana orang membeli produk dan karya kita melalui dunia digital.

“Dengan fenomena yang serba digital sekarang ini, kedepan kalau kita tidak menyiapkan diri akan sangat banyak pengangguran di indonesia dan target Indonesia emas 2045 tidak bisa tercapai.” tutup Syarifah.

Salah satu peserta juga berharap agar kegiatan positif ini dapat menjangkau seluruh pemuda Aceh karena selama kegiatan berlangsung, tidak ada satupun materi yang dianggap sia sia. Hal tersebut ditegaskan oleh Rendi, yang mewakili salah satu komunitas di Aceh.

“Kita sangat senang karena mendapatkan ilmu ilmu baru selama disini. Dispora Aceh dan Gekrafs Aceh kedepan harus mampu untuk mengadakan kegiatan serupa dengan jangkauan yang lebih luas. Kami sangat berterima kasih karena sudah meningkatkan skill kami dalam aktivitas ekonomi kreatif.” ucap Rendi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *