SinarPost.com, Banda Aceh – Dalam memperkuat peran perempuan di bidang ekonomi, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh kembali menggelar pelatihan manajemen usaha bagi perempuan di Banda Aceh.
Acara bertemakan “Pelatihan Manajemen Usaha Bagi Pelaku Usaha Perempuan Kota Banda Aceh” yang digelar di Hotel Al Hanifi, Lamprit, tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, Rabu (12/11/2025). Kegiatan berlangsung dari tanggal 11 s.d 13 November dan diikuti 100 peserta dari berbagai desa di Kota Banda Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Tiara Sutari, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) dari Fraksi Gerindra, Arief Khalifah, perempuan pelaku usaha, dan beberapa narasumber dari kalangan profesional.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) ini menegaskan komitmen Pemko Banda Aceh menjadikan perempuan sebagai motor penggerak utama ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) atas konsistensi pada program pembinaan perempuan.
Ia menekankan bahwa pelatihan ini adalah bagian integral dari upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya, sejahtera, dan berkeadilan gender. “Perempuan di Banda Aceh telah menunjukkan peran yang luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Afdhal.
Afdhal Khalilullah juga memaparkan berbagai langkah nyata yang telah dilakukan Pemerintah Kota untuk memperkuat ekosistem wirausaha perempuan, antara lain: Koperasi Plus, Pendataan Potensi Investasi, Banda Aceh Academy (BAA) serta Aplikasi Usaha Teman.
Wakil Wali Kota menegaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh melalui visi Kota Kolaborasi akan terus membuka ruang agar perempuan dapat berpartisipasi setara dalam setiap lini pembangunan.
“Kami yakin, ketika perempuan berdaya, keluarga menjadi kuat dan ketika keluarga kuat, kota kita akan semakin bahagia,” tutupnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh, Tiara Sutari, menyampaikan bahwa UMKM di daerah ini semakin berkembang, dimana ada banyak kaum perempuan yang menjadi pelaku usahanya. Namun dia tidak menampik jika masih banyak kendala yang dihadapi para UMKM di Banda Aceh.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya pengetahuan tentang manajemen usaha bagi para pelaku UMKM khususnya kaum perempuan. “Manajemen usaha harus terus diperkuat. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan untuk meningkatkan produk para pelaku UMKM,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan yang berfokus pada peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui penguatan manajemen usaha. Menurutnya, perempuan memiliki peran penting dalam penguatan ekonomi keluarga, terutama di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang tidak stabil.
“Kami ingin perempuan-perempuan di Banda Aceh tidak hanya berperan sebagai pengelola rumah tangga, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Melalui pelatihan ini, peserta akan memperoleh keterampilan manajerial, pemahaman tentang pemasaran digital, hingga pengelolaan keuangan usaha yang baik,” ujar Tiara Sutari. (*)





