SinarPost.com – Amerika Serikat (AS) terus menumpuk armada perangnya ke Timur Tengah untuk melindungi Israel dari ancaman serangan Iran dan Hizbullah Lebanon. Setelah mengirim armada kapal induk tambahan, kini AS memerintahkan pengerahan kapal selam bertenaga nuklir ke kawasan tersebut.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin telah memerintahkan kapal selam nuklir berpeluru kendali tambahan ke Timur Tengah dan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk berlayar lebih cepat ke daerah tersebut.
Kapal selam yang dikirim ke dekat perairan Iran adalah USS Georgia. Kapal selam kelas Ohio ini merupakan salah satu kapal selam nuklir terbesar di dunia. Kapal selam ini bisa dipersenjatai dengan rudal nuklir, dan ratusan rudal jelajah Tomahawk.
Perintah pengerahan kapal selam disampaikan pada Minggu (11/8/2024) malam, menyusul panggilan telepon antara Austin dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant di tengah meningkatnya ketegangan menyusul pembunuhan anggota senior Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran.
“Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah mengingat meningkatnya ketegangan regional”, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip Al-Jazeera.
USS Georgia, kapal selam bertenaga nuklir AS, sudah berada di Laut Mediterania pada bulan Juli, menurut sebuah posting militer AS di media sosial, tetapi jarang bagi AS untuk mengumumkan pengerahan kapal selam secara terbuka.
Sementara kapal induk Abraham Lincoln telah berada di Asia Pasifik, dan telah diperintahkan ke Timur Tengah untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang dijadwalkan pulang untuk mengisi logistik.
Minggu lalu, Austin mengatakan kapal induk tersebut diperkirakan akan tiba di Timur Tengah pada akhir bulan ini. Kapal induk itu membawa jet tempur F-35 dan F/A-18 di dalamnya.
Militer AS telah menegaskan akan mengerahkan pesawat tempur dan kapal perang tambahan ke Timur Tengah saat Washington berupaya memperkuat pertahanan Israel dari kemungkinan serangan Iran dan Hizbullah.
Beberapa hari lalu AS juga mengatakan skuadron jet tempur siluman F-22 Raptor telah tiba di Timur Tengah, yang membuat seorang Senator AS meminta rakyat Amerika untuk mendesak Biden menghindari perang besar dengan Iran.
Iran telah mengancam akan membalas serangan Israel ke wilayahnya dalam pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Ibukota Iran. Seperti diketahui, Haniyeh, pemimpin biro politik Hamas, kelompok yang menguasai Gaza dan didukung oleh Iran, dibunuh di Teheran pada tanggal 31 Juli. Iran menyalahkan Israel dan berjanji akan membalas.
Pembunuhan Haniyeh terjadi pada minggu yang sama ketika Fuad Shukr , komandan militer senior kelompok Hizbullah yang didukung Iran, terbunuh dalam serangan Israel udara di Beirut, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik di Gaza dapat meluas menjadi perang regional.
Pengumuman pengerahan kapal selam tenaga nuklir AS itu juga muncul sehari setelah 90 orang tewas dan hampir 50 orang terluka dalam serangan Israel terhadap yang menampung para pengungsi di Gaza, kata otoritas kesehatan Palestina. Hampir 40.000 orang Palestina telah tewas sejak Israel memulai perangnya di Gaza Oktober lalu.