SinarPost.com – Situasi Timur Tengah kembali berada diambang perang besar setelah pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7/2024) lalu. Iran telah menjanjikan “hukuman keras” bagi Israel atas pembunuhan Haniyeh yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap negaranya.
Mendapat ancaman dari Iran, Amerika Serikat (AS) langsung pasang badan untuk melindungi Israel yang merupakan anak emasnya di Timur Tengah. AS pun bergegas mengirim armada kapal perang tambahan ke Timur Tengah sebagai unjuk kekuatan ke Iran bahwa jika negara Persia itu melancarkan serangan ke Israel, AS siap menggunakan kekuatan militer membela Israel.
Pengerahan lebih banyak kapal perusak, kapal penjelajah, dan satu skuadron tempur kapal induk tambahan ke Timur Tengah untuk mempertahankan Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, kata Departemen Pertahanan AS pada Jumat (2/8/2024) sebagaimana dikutip Russia Today.
Kelompok penyerang kapal induk tambahan yang dikerahkan adalah USS Abraham Lincoln dengan puluhan jet tempur. Kehadiran armada tempur tambahan ini akan memperkuat kelompok kapal induk USS Theodore Roosevelt yang saat ini ditempatkan di Timur Tengah.
Pengerahan kapal perang dalam jumlah yang sangat besar ini jelas menjadi sinyal bagi Iran bahwa AS akan benar-benar melindungi Israel jika kembali nekat menyerang negara Yahudi itu. Bahkan AS akan membantu Israel menyerang balik Iran.
Upaya campur tangan AS untuk membela Israel telah dipertegas oleh Presiden Joe Biden dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS untuk membantu mempertahankan Israel, menurut siaran pers Pentagon yang diterbitkan pada hari Jumat.
Sebelumnya Juru Bicara Pentagon, Sabrina Singh mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS memberi tahu mitranya dari Israel, Yoav Gallant, tentang rencana tersebut melalui panggilan telepon pada Jumat pagi.
“Menteri menegaskan kembali dukungan kuat terhadap keamanan Israel dan memberi tahu menteri tentang langkah-langkah tambahan yang mencakup perubahan postur pasukan pertahanan yang sedang berlangsung dan di masa mendatang yang akan diambil departemen untuk mendukung pertahanan Israel,” katanya.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yakin bahwa Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari dan bersiap untuk melawannya, Axios melaporkan pada hari Kamis, mengutip tiga pejabat AS.
Biden berbicara kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon untuk menegaskan kembali dukungan Amerika terhadap Yerusalem Barat, menurut siaran pers Gedung Putih pada hari Kamis. Kedua pemimpin membahas upaya untuk “mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk rudal balistik dan pesawat nirawak, termasuk pengerahan militer defensif AS yang baru.”
Iran dan Israel nyaris terlibat perang besar-besaran pada April lalu, setelah Israel menyerang kompleks Kedutaan Besar Iran di Suriah menewaskan beberapa penasihat militer yang ditempatkan di sana.
Iran kemudian membalas menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal balistik. Beberapa rudal Iran menghantam pangkalan militer Israel meski sebagian besar lainnya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan gabungan Israel, AS, Prancis, dan Yordania.