Foto: Foto: Sistem pertahanan udara jarak pendek hingga menengah, NASAMS. [Net]
SinarPost.com – Sistem anti-pesawat buatan Barat yang canggih kembali tiba di Ukraina dan akan memperkuat militernya melawan Rusia, Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengumumkan di Twitter.
Pejabat itu memposting gambar stok sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS dan Aspide dan berterima kasih kepada Norwegia, Spanyol, dan AS karena telah memasoknya.
“Senjata-senjata itu akan memperkuat Angkatan Darat Ukraina dan membuat langit kita lebih aman,” tweet Aleksey Reznikov, Senin (7/11/2022) sebagaimana dikutip Russia Today.
NASAMS adalah sistem pertahanan udara jarak pendek hingga menengah yang diproduksi oleh kontraktor pertahanan AS Raytheon bekerja sama dengan Kongsberg Defense & Aerospace Norwegia, dan telah dijanjikan ke Kiev oleh Pentagon.
Sementara sistem Aspide mid-range dirancang oleh perusahaan Italia Selenia yang sekarang sudah tidak berfungsi. Varian penerus diproduksi oleh pabrikan internasional Leonardo SpA dan cabang Italia dari raksasa pertahanan Eropa MBDA.
Spanyol, yang membeli ratusan rudal Aspide pada 1980-an, mengumumkan bahwa mereka memasukkan beberapa di antaranya dalam paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina pekan lalu.
Seminggu yang lalu, departemen militer AS mengatakan dua dari delapan peluncur yang dijanjikan ke Ukraina akan tiba dalam waktu dekat. AS sendiri telah memasuk berbagai peralatan tempur modern dalam jumlah besar ke layanan tentara Ukraina untuk melawan Rusia.
Ukraina memohon kepada para pendukung Baratnya untuk meningkatkan pengiriman sistem anti-pesawat setelah Rusia mulai melakukan serangan udara reguler terhadap infrastruktur energinya bulan lalu.
Moskow menggambarkan perubahan taktik sebagai pembalasan atas beberapa operasi sabotase Ukraina yang menargetkan situs-situs sipil utama di Rusia, termasuk Jembatan Krimea.
Serangan Rusia secara signifikan menurunkan sistem energi Ukraina, memaksa operator jaringan listrik untuk mempertahankan jadwal pemadaman bergilir setiap hari untuk mengurangi beban.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky melaporkan pada hari Minggu bahwa lebih dari 4,5 juta konsumen listrik di seluruh negeri telah terkena dampak pemadaman.
[Sumber : Russia Today]