SinarPost.com – Rusia mengklaim sukses menghancurkan salah satu fasilitas tentara asing Ukraina di Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri, menewaskan sekitar 250 tentara bayaran dan menghancurkan sejumlah kendaraan militer.
“Sebuah titik penempatan tentara bayaran yang disebut ‘legiun asing’ Ukraina dihantam dengan rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara di pemukiman Konstantinovka di Republik Rakyat Donetsk,” kata Kementerian Pertahanan Rusia yang mengumumkan pada Senin (18/7/2022).
“Hingga 250 militan asing, tujuh kendaraan lapis baja, serta 12 kendaraan tujuan khusus dibawa keluar,” tambahnya kementerian itu, merincikan.
Unit militer asing Kiev dibentuk pada akhir Februari atas permintaan Presiden Volodymyr Zelensky, dan secara resmi dikenal sebagai Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.
Militer Rusia mengatakan telah melakukan serangan presisi tinggi lainnya di tempat penempatan sementara batalyon Brigade ke-118 dari pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina di Wilayah Cherkasy, Ukraina tengah. Serangan itu menewaskan hingga 60 nasionalis dan menghancurkan dua sistem peluncur roket, bersama dengan empat artileri.
Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah penjara jangka panjang. Dia juga mengklaim bahwa upaya pejabat Ukraina untuk memberikan perlindungan hukum kepada pejuang asing dengan menambahkan mereka ke daftar angkatan bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan.
Dia juga mengungkapkan bahwa ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.
Namun, kebanyakan dari mereka, menurut juru bicara itu, terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya .
Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bahwa 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi kombatan pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni 2022. Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan terbaru terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pada Senin kemarin bahwa pengelompokan ‘Timur’ Rusia di Donbass akan menjadikan senjata jarak jauh Ukraina sebagai target utama mereka. Kementerian Pertahanan mengklaim bahwa Kiev menggunakannya untuk menyerang daerah pemukiman di Donbass dan membakar ladang gandum dan gudang gandum.
[Sumber : Russia Today]