SinarPost.com, Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kini tengah bersiap menyambut pemilihan Rektor baru periode 2022-2026, dimana 7 guru besar dari kampus tersebut telah mendaftar hingga batas akhir masa pendaftaran untuk bertarung menjadi Rektor.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Korp Alumni Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (DPP Koniry) Azhari, S.Ag, M.Si menilai UIN Ar-Raniry perlu sosok pimpinan yang bisa melakukan berbagai terobosan dalam pengelolaan kampus kantong hate masyarakat Aceh tersebut.
“Untuk kemajuan almamater UIN kedepan, perlu dilaksanakan pemilihan Rektor secara profesional, menghilangkan berbagai konflik interes agar kampus UIN Ar-Raniry bisa menjadi lokomotif pergerakan para Intelektual Islam sekaligus benteng ketahanan dari berbagai invasi global terutama bisa menjadi benteng identitas Islam dan karakter bangsa untuk tetap terjaga,” kata Ketua Umum Koniry Azhari di Banda Aceh, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, dengan Transformasi perubahan Institusi Kelembagaan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri merupakan momentum strategis dalam upaya mendorong untuk melakukan peningkatan kualitas pendidikan UIN lebih baik lagi. Terutama dari segi jumlah grade akreditasi akan bisa ditingkatkan lagi.
Tentunya, kata Azhari, UIN perlu mendorong gerakan kolaborasi dengan berbagai stakeholder terutama dengan alumni dan bila perlu secara kontinu melakukan diskusi dan komunikasi secara intensif terkait dengan bagaimana menciptakan berbagai strategi agar UIN bisa lebih kompetitif pada masa mendatang.
Untuk itu, UIN sesegera mungkin melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perkembangan zaman industri 4.0 terutama basis Teknologi informasi, dan harus menjadi gerakan agar bisa adaptif dalam dunia global. Sehingga para alumni UIN akan mampu menguasai pasar kerja bukan hanya sebagai Ulama akan tetapi bisa mengabdi pada berbagai bidang pekerjaan.
“Sudah saatnya UIN Ar-Raniry Banda Aceh membuka prodi-prodi yang respon terhadap dunia kerja,” ucap Azhari.
Ia berharap, mudah-mudahan Rektor yang akan dipilih ke depan memiliki kualifikasi dan kompetensi manajemen akademis yang kuat serta berani melakukan loby pendekatan dengan berbagai kalangan untuk kepentingan kelembagaan UIN sebagai sentral peradaban Aceh dan Indonesia pada masa mendatang.
“Semoga Rektor UIN ke depan mampu menjalankan amanah dengan baik dan mampu pula secara maksimal memperbaiki kualitas peringkat almamater lebih hebat lagi dalam konstelasi kelembagaan pendidikan di Indonesia,” tuturnya.