Foto: Kapal penjelajah rudal Angkatan Laut Rusia, Moskva, saat ikut serta dalam latihan perang di Laut Hitam Krimea. (@Sputnik via RT.com)
SinarPost.com, Rusia – Kabar mengejutkan datang dari Rusia. Sebuah kapal perang penjelajah rudal Angkatan Laut negara itu, Moskva, dilaporkan meledak dan terbakar hebat di Laut Hitam. Peristiwa ini terjadi di tengah perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Seluruh awak kapal penjelajah rudal ‘Moskva’ itu dievakuasi setelah ledakan amunisi yang disebabkan oleh kebakaran, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan singkat yang dikutip oleh media Rusia pada Rabu (13/4/2022) malam.
Kapal penjelajah itu mengalami “kerusakan serius,” kata militer Rusia, sebagaimana dilansir Russia Today (RT.com) seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran kapal perang tersebut sedang diselidiki.
Kapal penjelajah rudal kelas Slava itu diluncurkan pada era Soviet sekitar tahun 1979. Kapal perang tersebut dipersenjatai dengan 16 rudal anti-kapal dan lebih banyak lagi rudal pertahanan udara, torpedo, dan senjata. Ini adalah bagian dari armada Laut Hitam, dan telah terlibat dalam operasi di lepas pantai Ukraina sejak Februari lalu.
Pejabat Ukraina pada Rabu malam mengklaim bahwa baterai rudal anti-kapal Neptunus mereka yang disembunyikan di Odessa telah berhasil menyerang target Moskow itu dua kali, membuat kapal penjelajah itu terbakar.
Di antara pejabat Ukraina yang membuat klaim sebagaimana dilansir RT.com adalah Maksim Marchenko, kepala administrasi militer di Odessa, dan Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri di Kiev.
Namun, pejabat Ukraina itu tidak memberikan bukti apa pun atas klaim mereka. Satu saluran Telegram Ukraina dilaporkan memposting kapal yang terbakar, akan tetapi kemudian postingan tersebut dihapus karena foto yang dimaksud terverifikasi sebagai kapal perang Iran yang terbakar dan tenggelam di Teluk Oman tahun lalu.
Peristiwa terbakarnya kapal perang Rusia itu juga diklaim pejabat Ukraina hanya sehari setelah Ukraina merilis prangko yang menggambarkan – fiksi – insiden “Pulau Ular” di mana 13 tentara Ukraina diduga mengutuk kapal itu sebelum mati secara heroik digempur pelaut Rusia. Kenyataannya, 82 prajurit Ukraina menyerah kepada Angkatan Laut Rusia tanpa perlawanan, menurut laporan RT.com.
Ukraina sendiri diketahui telah sering membuat klaim tentang kehancuran yang diderita tentara Rusia sejak pecahnya perang pada Februari lalu, namun beberapa klaim Ukraina kemudian terbantahkan.
Ukraina juga pernah mengklaim telah menghancurkan Vasily Bykov, kapal lain yang terlibat dalam pengambilan Pulau Ular. Media Ukraina mengumumkan pada 7 Maret bahwa tembakan roket artileri menghantam dan menenggelamkan Bykov, setelah dua speedboat dimasukkan ke dalam perangkap. Namun kapal yang diklaim Ukraina telah ditenggelamkan itu muncul di Sevastopol pada 16 Maret, tanpa cedera.