Foto: Para Delegasi Muktamar XXXI Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh saat hendak pulang ke daerah masing-masing di VVIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu, (27/3 /2022). Mereka tak luput membawa pulang oleh-oleh produk kerajinan khas Aceh.
SinarPost.com, Banda Aceh – Pelaksanaan Muktamar ke-31 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tahun 2022 yang berlangsung di Banda Aceh sejak 22 sampai 25 Maret 2022 telah menambah dunia usaha dan pariwisata Tanah Rencong.
Hal itu karena para peserta Muktamar yang berasal dari seluruh provinsi dan kabupaten kota di Indonesia itu juga menyempatkan waktu mereka untuk menikmati suasana Aceh.
Mereka mengunjungi berbagai lokasi yang menjual kuliner dan suvenir khas Aceh. Mereka juga mengunjungi sejumlah lokasi wisata yang tersebar di kawasan Banda Aceh, Aceh Besar hingga Kota Sabang.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto pada Minggu 27 Maret 2022, menyebutkan, efek positif bagi dunia pariwisata dan bisnis memang diharapkan muncul dari perhelatan Muktamar IDI di Kota Banda Aceh.
“Berkaca pada pengalaman, setiap peristiwa besar yang berlangsung di Aceh tentu selalu memberi kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat, terutama pelaku dan pengelola lokasi wisata,” kata Iswanto.
Iswanto menyebut contoh, kedatangan para peserta Muktamar IDI telah membuat hotel-hotel di Banda Aceh penuh. Padahal sebelumnya kondisi hotel disebut relatif sepi karena belum berakhirnya pandemi Covid-19.
Hal yang sama juga terlihat di sejumlah pusat penjualan makanan khas Aceh di Banda Aceh yang dipenuhi oleh para dokter peserta muktamar IDI.
“Ini tentunya merupakan hal positif yang patut kita syukuri. Semoga kedepan akan selalu ada event-event nasional yang digelar di Aceh sehingga memberikan hasil positif bagi Aceh,” kata Iswanto.
Sementara itu, dampak positif dari pelaksanaan Mukmatar IDI di Aceh juga dirasakan pelaku wisata di Kota Sabang. Hal itu terlihat dari jumlah penumpang kapal cepat maupun kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh menuju Sabang diakui mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
T. Rahmat Iqbal, pelaku wisata di Sabang menyebutkan para tamu Muktamar IDI juga mengunjungi Sabang secara otomatis sabang menguntungkan pelaku wisata seperti dirinya.
“Alhamdulillah Naik 100% penumpang Kapal Cepat Maupun Kapal Lambat Menuju Pulau Sabang Sejak dilaksanakan Muktamar IDI XXXI di Banda Aceh Semoga acara Nasional bisa ditarik ke Aceh dan Para Pelaku Wisata menangkap Peluang ini dengan menghadirkan stand wisata di lokasi berlangsungnya Bahkan Besar dengan pilihan paket wisata dan kemudahan lainnya. Mantap dan Berkah,” kata Iqbal.
Sebelumnya Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga sedari awal menyambut Muktamar IDI XXXI momentum itu dengan menggencarkan promosi The Light of Aceh (Cahaya Aceh). Salah satu bentuknya yakni dengan mem-branding angkutan massal Trans Koetaradja yang dipasangi stiker sejumlah atraksi wisata, destinasi, seni budaya dan kuliner Aceh. Promosi pariwisata dan budaya yang dilakukan Disbudpar Aceh ini didukung oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh.
Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin, mengungkapkan bahwa cara tersebut efektif karena bus yang dibranding dengan logo The Light of Aceh akan dilihat secara langsung oleh para penumpang atau wisatawan, dan pengguna jalan yang sedang ramai di Aceh menghadiri Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXI.
Di sisi lain, pada saat yang bersamaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh juga menggelar Festival Kopi Kutaraja 2022 di Taman Budaya sebagai ajang mempromosikan kopi dan kuliner Aceh. Festival Kopi Kutaraja ini tak luput dari perhatian rombongan peserta Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Usai pelaksanaan Muktamar tuntas, para rombongan IDI ikut berduyun datang ke Festival Kopi Koetardja yang turut disambut langsung oleh Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin didampingi Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal dan Kepala UPTD Taman Budaya, Azhadi.
Salah satu pengunjung, yakni Ketua IDI Bali, dr. Rudi menilai festival kopi di Banda Aceh ini sangat menarik. Pasalnya, ia melihat kolaborasi antara anak muda dan orang tua sungguh kentara di event ini.
“Kami dari Bali melihat festival ini sungguh luar biasa, karena di sini ada perpaduan anak muda dengan orang tua bisa berkumpul bersama. Melalui kreasi ini, bisa mengudang investasi juga,” kata dr. Rudi.
Menurutnya, pagelaran Festival Kopi Kutaraja 2022 bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi, serta juga menjadi sarana promosi pariwisata Aceh. (*)