SinarPost.com, Aceh Jaya – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga Berencana (DPMPKB) dikabarkan menggelar pelatihan keterampilan berupa pembuatan pupuk organik padat cair dan tata boga.
Informasi yang diterima media ini, pelatihan keterampilan pemberdayaan masyarakat desa itu digelar di Kota Medan dengan menyedot anggaran desa sebesar Rp 25 juta untuk setiap desa yang mengirim perwakilannya.
LSM Kita Peduli menyayangkan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk dan tata boga yang digelar di Medan dengan menggunakan anggaran desa di tengah pandemi ini.
Abdo Rani selaku Ketua LSM Kita Peduli mengatakan banyak sekali masyarakat yang mempertanyakan kepadanya terkait pelatihan tersebut, baik secara anggaran yang di plot maupun kriteria peserta yang menjadi utusan Gampong dalam pelatihan tersebut yang dilaksanakan di Medan.
“Kami dari LSM Kita Peduli mempertanyakan apakah anggaran tersebut sudah dalam musrenbang tiap gampong?. Belakangan berdasarkan informasi dari beberapa masyarakat, hal tersebut tidak pernah dibahas di tingkat Gampong. Sehingga kami rasa perlu adanya penjelasan pihak terkait dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga Berencana (DPMPKB) Aceh Jaya,” kata Abdi Rani.
“Bagaimana dengan seleksi ditingkat masyarakat apa sudah sesuai prosedur? karena kami sudah menghubungi salah satu desa yang sudah memberangkatkan peserta tidak tau kalau fasilitas dan rap untuk peserta apa saja di dapat,” sambung Abdo.
Kemudian, pria yang akrab dipanggil Budo meminta ada pihak yang bisa mempertanggungjawabkan ke publik kegiatan yang didanai dari anggaran desa tersebut. “Apalagi dengan anggaran yang bukan sedikit berdasarkan informasi yang kita terima setiap Desa yang mengirimkan utusannya harus menyetor Dana sebesar 25 Juta rupiah per Gampong,” bebernya.
“Kalau satu gampong menyetor 25 Juta dikalikan 172 Desa di Aceh Jaya itu mencapai angka 4 Milyar lebih. Di tengah pandemi ini seharusnya keuchik gampong bersinergi untuk meningkatkan taraf ekonomi ditengah pandemi apalagi menjelang ramadhan,” ungkap Budo.
“Harapan kita semua semoga apa yang masyarakat sampaikan ke kita mendapat respon pihak yang bertanggungjawab dalam hal ini,” pungkasnya.
Saat berita ini diturunkan, SinarPost.com belum mendapat konfirmasi dari DPMPKB Aceh Jaya perihal kegiatan tersebut. Begitu juga keterangan dari APDESI Aceh Jaya selaku organisasi yang mewadahi pemerintahan Gampong.
[Red/Mz]