Foto: Serangan Rusia yang menghancurkan salah satu pangkalan militer Ukraina. [@Tribunalinquiry/Ilustrasi]
SinarPost.com, Ukraina – Puluhan tentara Ukraina tewas ketika pasukan Rusia melancarkan beberapa serangan udara di fasilitas militer besar Ukraina di kota Lviv dekat perbatasan Polandia.
Lebih dari 30 rudal jelajah Rusia menghantam fasilitas militer Ukraina yang luas itu yang berjarak kurang dari 25 km (15 mil) dari titik perbatasan terdekat dengan Polandia, kata Gubernur Lviv, Maxim Kozitsky, Minggu (13/3/2022) sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kozitsky mengatakan sedikitnya 35 orang tewas dan 134 lainnya terluka berat dalam serangan itu. Ini merupakan serangan mematikan Rusia yang menyasar wilayah paling barat Ukraina yang berbatasan langsung dengan negara NATO.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan udara itu menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing yang disimpan di fasilitas itu, dan telah membunuh “hingga 180 tentara bayaran asing”.
Fasilitas militer Yavoriv seluas 360 km persegi (140 mil persegi), juga dikenal sebagai Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional, telah lama digunakan untuk melatih personel militer Ukraina oleh instruktur dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya.
Pangkalan itu juga menjadi tuan rumah latihan NATO internasional dan seorang pejabat senior NATO, Laksamana Rob Bauer, sebelumnya memujinya sebagai perwujudan “semangat kerja sama militer” antara Ukraina dan pasukan internasional.
Pangkalan militer yang ditargetkan Rusia tersebut tampaknya menjadi lambang keluhan lama Rusia bahwa aliansi militer Barat yang beranggotakan 30 negara telah berkembang di Eropa Timur dan terlalu dekat dengan wilayah Rusia, sesuatu yang dikhawatirkan Putin yang menjadi ancaman bagi Moskow.
Bahkan salah satu syarat Moskow untuk mengakhiri serangan di Ukraina adalah agar negara itu membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.
Sehari sebelum serangan itu, Rusia juga telah mengancam untuk menargetkan pengiriman senjata asing yang membantu tentara Ukraina mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu. “Informasi tentang para korban sedang diklarifikasi,” katanya dalam sebuah posting online.
Banyak orang Ukraina telah melarikan diri ke tempat yang relatif aman di Lviv sejak peluncuran invasi Rusia. Kota ini juga merupakan pusat transit bagi mereka yang meninggalkan Ukraina.
[Sumber : Al Jazeera]