Foto: Salah satu wilayah Ukraina yang diserang Rusia. [Intel Slava]
SinarPost.com, Ukraina – Pasukan Rusia telah melancarkan serangan terhadap tentara Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) pagi dengan tujuan melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Dia menjelaskan bahwa operasi itu diperlukan untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Ukraina di Donbass.
Kementerian Pertahanan Rusia telah menyatakan serangan udara pasukan Rusia telah menghancurkan 74 target infrastruktur militer angkatan bersenjata Ukraina.
Di antara 74 target yang dihancurkan antara lain 11 lapangan terbang, tiga pusat komando, sebuah pos Angkatan Laut Ukraina, 18 radar S-300 (NATO pelaporan nama SA-10 Grumble), dan Buk (NATO nama pelaporan Gadfly) sistem pertahanan udara militer Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia menguraikan.
Selain itu, pasukan Rusia menembak jatuh sebuah helikopter serang Ukraina dan empat drone serang Bayraktar buatan Turki di wilayah Donbass, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan untuk membuat koridor untuk jalan keluar yang aman bagi pasukan Ukraina yang menyerah dari zona pertempuran dan mengarahkan militer Rusia untuk memperlakukan mereka dengan hormat.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, setidaknya 14 prajurit Ukraina telah menyerah sejak dimulainya operasi militer Rusia di Donetsk dan Lugansk.
Kementerian Pertahanan Rusia lebih lanjut mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota atau infrastruktur sosial di garnisun Ukraina untuk menghindari korban di kalangan militer dan keluarga mereka yang tinggal di sana.
Pernyataan itu muncul setelah peluncuran operasi khusus oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah Donbass, yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin pada awal 24 Februari.
Dia membenarkan langkah itu dengan kebutuhan untuk campur tangan dalam situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR), yang telah berulang kali dia gambarkan sebagai “genosida” yang dilakukan oleh pemerintah nasionalis di Kiev.
Sumber : Sputnik News