Foto: Asap mengepul di dekat gedung militer setelah serangan Rusia di Kyiv. [Valentyn Ogirenko/Reuters]
SinarPost.com, Ukraina – Nasib Ukraina tampaknya semakin tidak pasti ketika Rusia meluncurkan serangkaian serangan taktis di seluruh negeri. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tampaknya telah memberi tahu mitranya dari Austria, memperingatkan bahwa negara Eropa Timur itu mungkin tidak dapat menahan serangan oleh angkatan bersenjata Rusia.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (25/2/2022), Kanselir Austria Karl Nehammer berbagi rincian percakapan teleponnya dengan Zelensky. Menurut pemimpin Wina, Zelensky mengatakan kepadanya bahwa “Saya tidak tahu berapa lama lagi negara saya akan ada.”
Nehammer menambahkan bahwa Austria “tidak acuh terhadap pelanggaran hukum internasional,” menjanjikan bahwa itu membantu di mana pun ia bisa.
Pernyataan itu muncul setelah para pemimpin Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang baru diakui secara resmi sebagai negara merdeka meminta bantuan militer dari Moskow untuk memerangi apa yang mereka klaim sebagai lonjakan “agresi Ukraina.”
Beberapa jam kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penggunaan kekuatan militer di Donbass untuk menghalau serangan militer Ukraina.
Beberapa saat setelah pidato yang disiarkan televisi, serangkaian ledakan menghantam situs-situs di seluruh Ukraina, termasuk instalasi militer dan lapangan terbang. Ledakan juga terjadi di sekitar kota-kota besar, termasuk ibu kota Kiev.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengeluarkan pernyataan di mana dia menegaskan bahwa Moskow “baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.” Setelah serangan itu, Kiev mengumumkan darurat militer setelah pertemuan antara Zelensky dan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional negara itu.
Sejauh ini Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi telah kehilangan sebuah pesawat pendukung udara jarak dekat Sukhoi Su-25 di tengah serangan di Ukraina.
Pilot jet tempur iti dievakuasi ke pangkalan unit militernya, juru bicara kementerian, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kepada media saat dia memberi tahu tentang permusuhan yang sedang berlangsung di Ukraina.
Di sisi lain, Ukraina mengklaim telah menimbulkan kerusakan serius pada pasukan Rusia yang menyerang. Pejabat Ukraina mengklaim telah menembak enam atau tujuh pesawat tempur Rusia, termasuk helikopter dan lebih dari 10 tank.
Sumber : Russia Today