SinarPost.com – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa Iran telah melewati “semua garis merah” dalam program nuklirnya dan bersumpah bahwa Israel tidak akan membiarkan Teheran memperoleh senjata nuklir.
Bennett dalam pidato pertamanya di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (27/9/2021) mengatakan bahwa Iran berusaha mendominasi Timur Tengah di bawah “payung nuklir” dan mendesak upaya internasional yang lebih terpadu untuk menghentikan kegiatan nuklir Iran.
Namun dia juga mengisyaratkan potensi Israel untuk bertindak sendiri terhadap Iran, sesuatu yang telah berulang kali diancam di masa lalu.
“Program nuklir Iran telah mencapai titik kritis, dan begitu pula toleransi kami,” kata Bennett. “Kata-kata tidak menghentikan sentrifugal berputar,” sambungnya.
Bennett, seorang politisi sayap kanan yang mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri pada Juni 2021 lalu, ingin Presiden AS Joe Biden mengeraskan pendiriannya terhadap Iran, musuh bebuyutan regional Israel.
Perdana Menteri Israel itu menentang upaya pemerintah AS yang baru untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang ditinggalkan oleh pendahulu Biden, Donald Trump, pada 2018.
Pembicaraan tidak langsung AS-Iran di Wina terhenti karena Washington menunggu langkah selanjutnya oleh presiden garis keras baru Iran, Ebrahim Raisi.
Bennett memberikan nada yang kurang agresif di hadapan PBB daripada Netanyahu, yang sering mengandalkan alat peraga dan alat bantu visual untuk mendramatisasi tuduhannya terhadap Iran, sebuah pendekatan yang dicemooh oleh para kritikus sebagai aksi politik.
Tetapi Bennett sama bersikerasnya dengan Netanyahu dalam berjanji untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah Iran, yang dipandang Israel sebagai ancaman eksistensial, dari membangun senjata nuklir. Iran secara konsisten menyangkal sedang mencari bom nuklir.
“Program senjata nuklir Iran berada pada titik kritis. Semua garis merah telah dilewati, inspeksi diabaikan. Mereka lolos begitu saja,” kata Bennett.
Sumber : Alarabiya
Foto: Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berpidato di markas besar PBB di New York. (@AFP)