SinarPost.com, Bali – Sebuah video yang memperlihatkan keributan antara prajurit TNI dengan warga viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sejumlah aparat mengeroyok seorang warga, sementara di sisi lain sejumlah warga juga terlibat baku hantam dengan aparat TNI.
Kasus tersebut terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Belakangan terungkap ternyata insiden ini bermula saat salah seorang pemuda yang menolak diswab antigen Covid-19 memukul bagian kepala Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng, lalu secara spontan prajurit TNI memukul pemuda itu karena tak Terima komandannya dipukul.
Aksi saling pukul antara aparat TNI dengan warga pun tak terhindarkan. Kemudian video yang memperlihatkan sejumlah anggota TNI memukul salah satu warga viral di media sosial.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia meminta seluruh masyarakat yang menggunakan media sosial agar melihat secara utuh kasus tersebut, bukan sepenggal saja atas keributan antara aparat TNI dengan oknum masyarakat di media sosial
“Menanggapi apa yang beredar di media sosial (video singkat yang beredar) mohon dilihat secara utuh, bukan sepenggal saja tanpa melihat apa penyebab awal atau proses terjadinya,” kata Bagus sebagaimana dilansir Antara, Selasa (24/8/2021).
Kapenrem menegaskan, semua lpaisan masyarakat perlu mengetahui penyebab awalnya atas insiden itu, sehingga tidak menimbulkan spekulasi berlebihan dari video viral tersebut.
Atas adanya insiden ini, pelaksanaan swab antigen di Desa Sidetapa pun ditunda untuk sementara waktu hingga kondisi stabil. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan Dandim 1609/Buleleng kembali mengupayakan mediasi.
Namun karena situasi warga Desa Sidetapa sudah berkumpul, maka untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, mediasi kembali dilanjutkan dengan keluarga oknum pelaku dengan melibatkan Perbekel Sidetapa dan tokoh masyarakat Desa Sidetapa agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.