SinarPost.com, Gaza – Israel dan Hamas akhirnya setuju gencatan senjata untuk mengakhiri 11 hari pertempuran besar-besaran yang mematikan di kedua kubu.
Kabinet keamanan Israel pada hari Kamis mengatakan pihaknya memilih dengan suara bulat untuk mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang diusulkan oleh mediator Mesir, tetapi menambahkan bahwa jam pelaksanaan belum disepakati.
Sementara Hamas, kelompok yang memerintah Gaza, dan kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) mengkonfirmasi gencatan senjata “timbal balik dan tanpa syarat” dalam sebuah pernyataan dan mengatakan akan dimulai pada hari Jumat pukul 2 pagi waktu setempat.
Perkembangan itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang pertumpahan darah, dengan Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi, dan tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan PBB.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan wilayah Palestina yang diduduki untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata, lapor TV pemerintah Mesir.
Gencatan senjata akan mengakhiri pertempuran paling sengit sejak 2014 silam, yang telah menyebabkan kerusakan luas di Gaza dan menghentikan sebagian besar kehidupan sehari-hari di Israel.
Ali Barakeh, anggota biro hubungan Arab dan Islam Hamas, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa deklarasi tersebut merupakan kekalahan bagi Netanyahu dan “kemenangan bagi rakyat Palestina”.
Sebelumnya pada hari Kamis, Israel telah melanjutkan pembomannya di Jalur Gaza yang terkepung, dan Hamas serta sekutunya (kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina) telah melanjutkan serangan roket setelah jeda delapan jam.
Perang Besar-besaran antara Israel dan Hamas dipicu oleh tindakan keras polisi Israel terhadap pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada 27 Ramadhan, menyusul ketegangan berminggu-minggu di kota yang disebabkan oleh pengusiran paksa beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.
Setelah Israel melewatkan tenggat waktu ultimatum Hamas untuk menarik pasukannya dari situs suci itu, kelompok Palestina menembakkan beberapa roket ke arah Yerusalem untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Tak lama kemudian, Israel merespon dengan melancarkan serangan udara ke sasaran Hamas di Gaza.
Sumber : Al Jazeera