SinarPost.com, Teheran – Seorang komandan tinggi Iran mengatakan angkatan pertahanan udara negaranya terus memantau pergerakan Amerika di wilayah Timur Tengah, termasuk penempatan pembom nuklir B-52H baru-baru ini ke bagian selatan Teluk Persia.
Dalam sambutannya pada hari Sabtu (12/12/220), Wakil Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia Brigjen Qader Rahimzadeh memperingatkan bahwa potensi pelanggaran terkecil di wilayah udara Iran akan memicu tanggapan yang keras.
Komentarnya muncul setelah Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Kamis bahwa dua pembom nuklir B-52H telah terbang nonstop dari Louisiana ke Timur Tengah.
“Wilayah udara negara itu berada di antara garis merah kami dan, seperti yang dialami musuh di masa lalu juga, pelanggaran terkecil akan dihadapi dengan respons menghancurkan dan berapi-api oleh pasukan pertahanan udara (Iran),” kata komandan Iran itu.
Operasi pengawasan Iran, lanjutnya, mencakup seluruh rentang gerakan yang dilakukan oleh pasukan regional dan ekstra regional, termasuk pembom yang dikirim AS untuk terbang dari jarak 150 kilometer dari perbatasan Iran.
Rahimzadeh juga mengatakan pertahanan udara terintegrasi Iran memantau pergerakan pesawat berawak dan tak berawak di seluruh negeri di bawah pengawasan konstan.
“Pertahanan udara menganalisis gerakan-gerakan ini, dan menyusun serta menerapkan rencana proporsional setelah mempelajari target dan perilaku (potensial) musuh,” pungkasnya.
Sumber : Tasnim News Agency