SinarPost.com, Baku – Armenia dan Azerbaijan telah menyepakati gencatan senjata total untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung berminggu-minggu di wilayah Nagorno-Karabakh.
Gencatan senjata tersebut ditandatangani pada Selasa (10/11/2020) yang ditengahi oleh Rusia. Pengumuman gencatan senjata total ini mulai berlaku Selasa pukul 01.00 dini hari
Gencatan senjata kedua negara itu diumumkan setelah serangkaian kemenangan Azerbaijan yang berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh dari tangan Armenia.
Gencatan senjata ini sangat menyakitkan bagi Armenia, yang memicu kemarahan publik. Pengunjuk rasa menyerbu kantor-kantor pemerintahan di Yerevan, menggeledah dan memecahkan kaca jendelanya.
Hal yang menyakitkan juga dialami oleh Rusia. Sehari sebelum tercapainya gencatan senjata, Rusia harus kehilangan satu helikopter yang ditembak jatuh oleh pasukan Azerbaijan.
Dilansir Rusia Today, insiden tak sengaja tersebut terjadi pada Senin (9/11/2020) malam yang menyebabkan dua awak helikopter Rusia tewas, sementara satu lainnya menderita luka.
Azerbaijan secara resmi telah meminta maaf kepada Moskow karena “tidak sengaja” menembak jatuh helikopter militer Mi-24 Rusia, di atas Armenia.
Baku menjelaskan bahwa kesalahan mengerikan itu terjadi karena helikopter Rusia terbang di dekat perbatasan Armenia-Azerbaijan, tempat bentrokan militer aktif antara kedua negara terus berlanjut di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
“Penerbangan itu dilakukan dalam kegelapan, di ketinggian rendah dan di luar zona deteksi radar sistem pertahanan udara,” kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan. “Selain itu, helikopter Rusia sebelumnya tidak terlihat di daerah tempat insiden itu terjadi,” sambung laporan itu.
Dengan situasi tegang secara keseluruhan di daerah tersebut dan kesiapan tempur yang meningkat karena “kemungkinan provokasi dari pihak Armenia,” pasukan Baku memutuskan untuk menembak jatuh helikopter milik angkatan bersenjata Rusia itu.
“Pihak Azerbaijan meminta maaf kepada pihak Rusia sehubungan dengan insiden tragis ini, yang pada dasarnya merupakan kecelakaan dan tidak ditujukan kepada pihak Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan.
Azerbaijan juga menyebut siap membayar ganti rugi terkait insiden itu. Pejabat Azerbaijan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman awak yang tewas.
Sebelumnya pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa helikopter militer Mi-24 telah ditembak jatuh di wilayah udara di atas wilayah Armenia di luar zona pertempuran. Helikopter itu mengiringi mobil milik pangkalan militer permanen Rusia yang terletak di dekatnya ketika dihantam oleh sistem pertahanan udara Azerbaijan.
Meski kehilangan helikopter militer Mi-24 dan menewaskan dua personilnya, Moskow menghargai pengakuan kesalahan yang telah dilakukan pasukan Azerbaijan. Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, menghargai permintaan maaf Azerbaijan atas kesalahan menembak jatuh helikopter militer Mi-24 Rusia di atas wilayah Armenia, yang digambarkan Azerbaijan sebagai ‘insiden tragis’.
“Fakta bahwa Baku segera mengakui kesalahannya adalah positif,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, yang diposting di Facebook, sebagaimana dikutip Russia Today.
“Kami juga mencatat jaminan dari pihak Azerbaijan bahwa penyelidikan cepat akan dilakukan dan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum,” sambung Kementerian Luar Negeri Rusia.