SinarPost.com, Athena – Yunani telah menempatkan kapal perangnya di bagian tenggara Laut Aegea dalam keadaan siaga tinggi alias siap tempur. Hal ini dilakukan sebagai respon atas keputusan terbaru Turki, yang memperpanjang periode penggalian minyak di area yang dianggap Athena sebagai bagian dari landas kontinennya.
Pada Kamis (22/10/2020), Angkatan Laut Yunani mengeluarkan pesan balasan melalui Sistem Pengapuran Maritim Internasional, “NAFTEX”, sebagai tanggapan atas pesan lain di mana Turki mengumumkan perpanjangan misi eksplorasi yang dilakukan oleh tiga kapal, termasuk “Uruc Reis”, di perairan antara pulau Kastellorizo dan Rhodes hingga 27 Oktober, bukan 22 Oktober, seperti yang direncanakan semula.
Angkatan Laut Yunani menekankan dalam pesannya bahwa pekerjaan eksplorasi yang dilakukan oleh Turki di wilayah yang disengketakan adalah “tidak sah dan ilegal”.
Menurut laporan pers, sebagaimana dilansir Al Masdar News, Angkatan Laut Yunani menaikkan tingkat kewaspadaan pasukannya di wilayah tersebut menjadi “Oranye”, ketika kapal penelitian Turki “Uruc Reis” mendekati 14 km dari Kastellorizo, dekat daratan Turki.
Rabu lalu, Kementerian Pertahanan Yunani menerbitkan gambar yang menunjukkan apa yang digambarkan sebagai “tembok pelindung” yang terdiri dari kapal perang yang berkaitan dengan perlindungan daerah sengketa.
Sebelumnya Wakil Presiden Turki Fuad Oktay pada Rabu malam menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan satu inci pun dari tanahnya atau setetes air teritorialnya kepada siapa pun, tidak hanya Yunani.
“Kami memiliki landas kontinen sendiri yang sedang kami bor di dalamnya. Seperti halnya Turki melakukan pengeboran di Laut Hitam, ia melakukannya di dalam landas kontinennya di Mediterania dan tidak memerlukan izin atau persetujuan dari siapa pun,” kata Oktay, saat wawancara dengan saluran CNN Turki, sebagaimana dilansir Al Masdar News, Kamis (22/10/2020).
Oktay menuturkan, Turki akan melanjutkan eksplorasi dan aktivitas penelitian seismik di Mediterania serta Republik Turki Siprus Utara, dan menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan satu inci pun tanahnya atau setetes air teritorialnya kepada siapa pun, tidak hanya Yunani. “Kami tidak akan memberikannya kepada siapa pun, berapa pun biayanya,” tegas dia.