SinarPost.com, Banda Aceh – Presiden Jokowi telah menegur para Menteri di Kabinet Kerjanya karena komunikasi publik yang buruk terkait Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh Tanah Air.
Teguran Jokowi itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Rabu (21/10/2020). Moeldoko menyebut, karena komunikasi publik yang buruk itulah UU Cipta Kerja mendapat penolakan dari masyarakat luas.
Teguran Presiden Jokowi terhadap para Menteri tersebut ditanggapi beragam oleh publik. Intelektual Muslim Nadhlatur Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla bahkan meledek Presiden Jokowi terkait tegurannya terhadap para menteri soal buruknya komunikasi publik.
Ledekan itu disampaikan Gus Ulil – sapaan akrab Ulil Abshar Abdalla – menyinggung tindakan Presiden Jokowi beberapa waktu silam, yang memilih melakukan kunjungan kerja ke Kalimatan Tengah saat buruh, mahasiswa, dan sejumlah elemen masyarakat lainnya turun ke jalan memprotes UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Diketahui saat aksi unjuk rasa terjadi, Presiden Jokowi malah melakukan kunjungan kerja k Kalimatan Tengah. Selama di sana Jokowi mengunjungi beberapa tempat lumbung pangan termasuk peternakan bebek di Kecamatan Pandih Batu.
Menurut Gus Ulil, tindakan Presiden Jokowi tersebut lah yang justru memperlihatkan bahwa komunikasi publik pemerintah saat ini buruk. Gus Ulil menyindir Jokowi karena lebih memilih “bertemu” bebek ketimbang para buruh dan mahasiswa.
“Pak @jokowi, nyuwun sewu, njenengan pergi ke Kalteng dan bertemu bebek di sana pada saat buruh dan mahasiwa protes di ibu kota, itu jg komunikasi yg buruk. Teramat buruk malahan, menurut saya,” sindir Ulil Abshar Abdalla melalui laman Twitter-nya, Kamis (22/10/2020).
Bahkan Ulil Abshar Abdalla menyentil sang Presiden dengan mempertanyakan, apakah bagi Jokowi bebek lebih berharga daripada buruh. “Apakah bebek lebih berharga ketimbang buruh?,” sentil Gus Ulil, mempertanyakan.