SinarPost.com, Banda Aceh – Kisah sukses pemanfaatan Dana Desa (DD) kali ini datang dari Gampong Cot Kumbang, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Melalui Dana Desa, BUMG Cot Kumbang berhasil mengembangkan usaha perternakan ayam petelur dan kini meraih omset hingga puluhan juta rupiah per bulannya.
Usaha ayam pertelur yang dikembangkan BUMD Cot Kumbang dimulai sejak tahun 2018 lalu dengan modal usahanya bersumber dari Dana Desa. Dengan dana yang terbilang terbatas BUMG ini membangun kandang dan memasok sebanyak 1.700 ekor ayam petelur jenis ras.
Keuchik Gampong Cot Kumbang, Salmidi, sebagaimana dikutip SinarPost.com dari laman Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Sabtu (26/9/2020) mengatakan, peternakan ayam petelur yang dikembangkan BUMG Desa-nya itu kini setiap hari sudah mampu memproduksi sekitar 1.500 butir telur per hari.
“1 (satu) butir telur kita menjual seharga 1.250 rupiah untuk masyarakat dan langganan, sehingga untuk satu hari BUMG Cot Kumbang mampu mengumpulkan harga telur sebesar Rp.1.875.000. Untuk satu bulan, BUMG sukses mengumpulkan harga telur mencapai Rp 56.250.000,” ujarnya.
“Alhamdulillah usaha milik BUMG sudah ada manfaat bagi warganya, serta pendapatan asli gampong setempat. Dan ini merupakan hasil kerja keras aparatur Pemerintahan Gampong setempat dalam mengembangkan usaha peternakan ayam petelur selama dua tahun terakhir,” sambung Keuchik Cot Kumbang.
Salmidi menjelaskan, saat ini BUMG Desa yang dipimpinnya hanya memasarkan telur ayam peternakan tersebut di dua Kecamatan saja, yaitu Kecamatan Seunagan dan Seunagan Timur. Untuk hasilnya, lanjut Salmidi, pihaknya melakukan sistem bagi hasil
“Karena untuk pakannya saja dalam satu hari mampu menghabiskan 3 sak dengan berat 50 kg, dengan harga per sak Rp 340.000. Setelah dilakukan perhitungan semuanya, BUMG memperoleh keuntungan per bulan antara 4 juta sampai 5 juta,” sebutnya.
Salmidi menuturkan, Pemerintah Gampong Cot Kumbang melalui BUMG-nya, akan terus melanjutkan usaha ayam petelur tersebut dengan bermusyawarah dan mufakat dengan perangkat gampong dan masyarakat. “Kita berkeinginan untuk tetap melanjutkan usaha peternakan ayam petelur ini. Namun akan melakukan musyawarah dengan warga, agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Apa yang dilakukan Pemerintahan Gampong Cot Kumbang tersebut sejalan dengan yang diharapkan oleh Pemerintah Aceh. Sebelum pandemi corona (Covid-19) merebak, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam banyak kesempatan terus menekankan kepada seluruh perangkat gampong bahwa peruntukan Dana Desa bukan hanya untuk fisik atau infrstruktur semata, tapi juga untuk hal-hal yang bersifat inovasi berupa pemberdayakan ekonomi, yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat di gampong-gampong.
Karenanya, Plt Gubernur Aceh meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) untuk bekerja keras mengawal semaksimal mungkin pencairan dan peruntukan Dana Desa. Para bupati dan wali kota di Aceh juga diminta untuk membina secara maksimal gampong-gampong yang ada dalam wilayahnya, minimal menjadikan satu desa sebagai percontohan.