SinarPost.com, Banda Aceh – Realisasi dana desa tahun anggaran 2020 di Aceh hingga awal Triwulan III hampir mencampai 80 persen atau sebesar 77,95 persen dari total Rp4,98 triliun anggaran dana desa tahun ini.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh, Syafriadi di Banda Aceh, Selasa (8/9/2020). Menurutnya, realisasi sebesar itu merupakan sebuah kebanggaan mengingat di tengah pandemi Covid-19.
“Realisasi dana desa hingga awal Triwulan III 2020 sudah mencapai 77,95 persen dari total anggaran Rp4,98 triliun. Dalam pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sekarang, realisasi tersebut sangat menggembirakan,” kata Syafriadi sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Disebutnya, dana desa disalurkan ke 6.497 desa atau gampong yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, dengan tujuan untuk kemandirian pemerintahan desa. Saat pandemi seperti sekarang ini, dana desa juga digunakan untuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak.
Adapun total bantuan langsung tunai yang dialokasikan dari dana desa mencapai Rp728 miliar lebih. Seperti diketahui, BLT tersebut diberikan sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan pertama dan Rp300 ribu untuk tiga bulan berikutnya.
“Dana desa tersebut disalurkan melalui tujuh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN yang tersebar di seluruh Aceh,” kata Syafriadi menyebutkan.
Untuk mempercepat penyaluran, kata Syafriadi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan mengirim langsung dari kas negara ke kas desa.
“Pengiriman dana desa tidak lagi ke kas daerah milik pemerintah kabupaten kota. Tujuannya untuk mempercepat pencairan guna memulihkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” pungkasnya.