SinarPost.com, Moskow – Militer Rusia mengerahkan delapan jet tempur untuk mencegat armada pembom Amerika yang mendekati Krimea. Misi AS tersebut termasuk penerbangan langka di atas udara Ukraina, dan disinyalir sebagai aksi unjuk kekuatan AS terhadap Rusia.
Militer Rusia mendeteksi tiga pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS mendekati perbatasan Krimea pada hari Jumat (4/9/2020), menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia dengan cepat menferahkan empat jet tempur Su-27 dan empat Su-30 untuk mengawal pesawat Amerika menjauh dari wilayah udara Rusia. “Pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia oleh pesawat Amerika tidak diizinkan,” pernyataan itu menyimpulkan.
Ketika ketiga pembom melaju di atas, sejumlah besar pesawat dan kapal pengumpul intelijen Amerika dan Inggris bersembunyi di atas wilayah udara Ukraina dan di Laut Hitam, menunjukkan bahwa B-52 mungkin telah menguji radar dan pertahanan udara Rusia di atas Krimea, yang telah menjadi bagian dari Rusia setelah referendum Maret 2014 lalu.
Taktik semacam itu biasa terjadi selama Perang Dingin, tetapi jarang di zaman modern. Selain mengendus radar dan lokasi rudal, penerbangan itu mungkin dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan, dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan AS untuk Ukraina, kemungkinan didukung oleh penggunaan B-52 berkemampuan nuklir.
Komando Eropa AS mengakui misi tersebut pada Jumat malam, menambahkan bahwa ketiga pembom itu bergabung dengan jet tempur Ukraina. Menurut siaran pers, misi tersebut memberi Ukraina “pelatihan udara yang berharga”, dan menunjukkan kemampuan AS dan NATO untuk “menghalangi Rusia serta meyakinkan sekutu dan mitra.”
Pertemuan jet tempur Rusia dan pembom AS hari Jumat bukanlah insiden yang yang pertama. Dua minggu lalu jet Rusia juga mencegat penerbangan B-52 lainnya di atas perairan netral Laut Hitam. Baik AS dan Rusia telah mengadakan latihan tandingan di dekat perbatasan Rusia akhir-akhir ini.
Baru-baru ini Angkatan Darat AS memulai latihan artileri 70 km dari perbatasan di Estonia minggu ini, beberapa hari setelah Rusia mengadakan latihan angkatan laut di Laut Bering.
Sumber : Russia Today