SinarPost.com, Jakarta – Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II Tahun 2020 sebesar minus 5,32 persen dibandingkan triwulan II Tahun 2019 atau year on year (yoy).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI MH. Said Abdullah meyakini semangat kemerdekaan yang sedang membahana di penjuru negeri ini akan mampu meloloskan Indonesia dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 tersebut.
“Kita harus bangga bahwa hari ini kita telah memasuki Indonesia maju, karena pendapatan kita di 2020 awal, sudah 4.220 dollar Amerika Serikatincomeper kapita. Walaupun dengan adanya pandemi, adanya penurunanincomeper kapita karena ada kontraksi ekonomi kita, tapi yakinlah dengan semangat 17 agustus 1945 ini,yaqin haqqul yaqinkita akan lolos dari pandemi Covid-19,” kata Said Abdullah di Komplek Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020)
Terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Politisi PDI Perjuangan ini memiliki pandangan bahwa apa yang sudah dirumuskan pemerintah ini merupakan salah satu solusi agar Indonesia bisa keluar daru kontraksi ekonomi sebagaimana yang terjadi pada triwulan II Tahun 2020 ini.
“Saya yakin dan percaya dengan PEN 2020 pada triwulan IV kita tidak akan mengalami kontraksi sebagaimana triwulan II.InsyaAllah. Kalau triwulan II itu minus 5.32, maka prediksi saya di triwulan III, toh kalau mengalami kontraksi hanya di angka 4.1, itu artinya kita bisa mengejar pada triwulan IV. Kalau triwulan IV kita bisa tumbuh 1-2 persen, makagoodbyresesi untuk Indonesia,” terangnya.
Di usia kemerdekaan yang ke-75 tahun ini, kalau ekonomi Indonesia sebelum 2014 itu berbentuk piramida, maka Said Abdullah meyakini lima tahun kedepan bentuk perekonomian Indonesia akan menjadi belah ketupat. “Artinya kelompok menengah akan semakin besar dan kelompok kecil akan semakin mengecil, dan yang kaya akan kalah pada kelompok menengah,” pungkasnya.