SinarPost.com, Baghdad – Serangan pesawat tak berawak Turki yang menewaskan dua komandan senior Irak telah memicu reaksi keras di Baghdad, dengan pemerintah membatalkan pertemuan pertahanan tingkat tinggi dan memanggil duta besar Ankara untuk menegur serangan itu.
Kementerian Luar Negeri Irak meminta duta besar Turki pada Selasa (12/8/2020) untuk menjelaskan serangan dan pelanggaran negaranya, dan menyuarakan protes keras atas serangan pesawat tak berawak, yang menewaskan seorang jenderal dan seorang brigadir di Perbatasan negara itu. Kunjungan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar juga dibatalkan menyusul serangan itu, yang dikonfirmasi oleh militer Irak.
“Serangan Turki menggunakan pesawat tak berawak menargetkan kendaraan militer Penjaga Perbatasan di daerah Sidekan dan menyebabkan kematian komandan Brigade Kedua, komandan Resimen Ketiga … dan pengemudinya,” tulis Russia Today yang mengutip sel media keamanan Irak dalam sebuah tweet.
Kedua komandan itu bertemu dengan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) pada saat serangan terjadi, kata dua sumber keamanan Irak mengatakan kepada Associated Press. Sementara walikota Sidekan, sebuah kota di utara Erbil, mencatat bahwa mereka telah membangun yang baru pos-pos terdepan di wilayah mayoritas Kurdi.
Meskipun Ankara belum secara terbuka membahas korban tingkat tinggi dalam serangan itu, Kementerian Pertahanan negara itu melaporkan bahwa mereka telah “menetralkan” dua pejuang PKK dalam “operasi udara” di Irak utara pada Selasa malam.
Turki menganggap PKK sebagai organisasi teroris dan telah bentrok dengan kelompok itu sesekali sejak tahun 1970-an, sering melancarkan serangan di wilayah tenggara dan di Irak utara, tempat kelompok itu bermarkas.
Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil duta besar Turki setidaknya pada dua kesempatan lain tahun ini atas serangan udara serupa terhadap target PKK di wilayah perbatasan utara, berulang kali mengecam operasi tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.
Turki, pada bagiannya, menyatakan bahwa baik Baghdad dan pejabat Kurdi regional tidak berbuat cukup untuk membendung serangan PKK yang diluncurkan dari sisi perbatasan Irak, dengan membual ratusan serangan udara terhadap kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.