Oleh : Zulkifli BI*
Mudahnya mengakses layanan internet membawa kita pada banyak perubahan, termasuk hadirnya sejumlah hiburan dan aktivitas lainnya yang berbasis online. Ada banyak aktivitas online yang kerap dilakukan di sela-sela kesibukan, salah satunya adalah bermain game online.
Tak hanya sebatas anak muda saja, aktivitas yang satu ini disukai oleh hampir seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, kalangan muda, orang tua, birokrat, pejabat, politisi sampai dengan akademisi.
Saya salah seorang penikmat SCATER di game Higgs Domino Island, kebiasaan sehari-hari meminta disedekahkan chip, diskusi kemasyarakatan, diskusi sosial, diskusi pemerintahan, bukan lagi kebiasaan rutinitas komunikasi dalam komunitas kami sehari hari.
Saya sudah terbentuk kebiasaan baru, tanpa sering mengeluarkan kalimat baru saat bertemu dengan teman “na sedekah chip biok”, dan ini hal yang paling tidak saya inginkan namun ini terjadi disepanjang kehidupan nyata saya akhir-akhir ini.
Bermain game online saat sedang jenuh atau di waktu luang memang sangat menyenangkan, apalagi di tengah kondisi wabah virus corona (Covid-19) melanda, tidak tersedianya lapangan kerja, kondisi pendidikan terhalang oleh aturan Pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) dan lain-lain sebagainya.
Penelitian tentang pendidikan saya tidak lagi tersentuh, referensi kutipan dan panduan penelitian tidak lagi saya lihat, jarang sekali update berita kekinian, termasuk kebijakan pemerintah tentang pembangunan Aceh ke arah yang lebih baik, ini salah satu bukti nyata SCATER “membunuhku” dan masa depanku.
Salah satu masalah utama yang ditemukan pada anak-anak dan remaja yang terlalu banyak bermain video game online adalah kecanduan. Banyak studi uji klinis menunjukkan bahwa obsesi yang muncul akibat terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game online sama dengan penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
Efek dari kecanduan ini dimanifestasikan melalui kurangnya fokus pada kegiatan sehari-hari, contohnya pendidikan, pekerjaan, sosial kemasyarakatan kurangnya perhatian pada keluarga, dan pemikiran-pemikiran yang membangun bangsa ini kearah yang lebih baik. Bahkan, Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kecanduan game online sebagai salah satu jenis penyakit gangguan mental (mental disorder).
Ada banyak penelitian tentang efek main game pada perkembangan anak-anak. Beberapa penelitian memang menunjukkan hasil yang positif tapi banyak juga penelitian yang menunjukkan sebaliknya. Domino island membunuh perencanaan masa depanku, dan teman-temanku, dengan merubah pola kecanduan SCATER yang seolah-olah ini adalah hal yang paling dinanti-nantikan sepanjang waktu.
Akhir kata, penulis berharap Mejelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, dapat mengeluarkan fatwa haram terhadap game domino island ini, agar saya dan sahabat saya kembali ke rutinitas biasa dalam diskusi Pidie meusigrak, Aceh hebat, Indonesia kerja.
*Penulis merupakan pemuda asal Kabupaten Pidie, Aceh.